AS Kirim Lagi Bantuan Militer ke Ukraina Usai Serangan Rudal Rusia

AS Kirim Lagi Bantuan Militer ke Ukraina Usai Serangan Rudal Rusia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 15 Okt 2022 12:43 WIB
Cars burn after Russian military strike, as Russias invasion of Γ™kraine continues, in central Kyiv, Ukraine October 10, 2022.  REUTERS/Gleb Garanich
kerusakan di Ukraina akibat serangan Rusia (Foto: REUTERS/Gleb Garanich)
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat akan kembali mengirimkan bantuan militer tambahan sebesar US$ 725 juta (sekitar Rp 11 triliun) ke Ukraina. Demikian diumumkan Departemen Luar Negeri dan Pentagon (Departemen Pertahanan) Amerika Serikat pada Jumat (14/10) waktu setempat.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/10/2022), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan, bantuan itu dikirimkan "setelah serangan rudal brutal Rusia terhadap warga sipil di seluruh Ukraina," dan "banyaknya bukti kekejaman oleh pasukan Rusia."

Paket terbaru ini mencakup lebih banyak amunisi untuk sistem roket HIMARS, kata Departemen Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan terpisah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blinken mengatakan dengan tambahan bantuan ini menjadikan total bantuan militer AS ke Ukraina telah mencapai US$ 18,3 miliar sejak dimulainya pemerintahan Presiden Joe Biden.

Menurut Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, bantuan terbaru itu juga akan mencakup senjata anti-tank, rudal anti-radiasi yang dikenal sebagai HARM, kendaraan dan pasokan medis.

ADVERTISEMENT

"Kami akan terus berdiri bersama rakyat Ukraina saat mereka mempertahankan kebebasan dan kemerdekaan mereka dengan keberanian luar biasa dan tekad tanpa batas," kata Blinken.

"Kemampuan yang kami berikan dikalibrasi dengan hati-hati untuk membuat perbedaan terbesar di medan perang untuk Ukraina," imbuhnya.

Perang Rusia-Ukraina hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow "melakukan segalanya dengan benar" dalam hampir delapan bulan invasi ke Ukraina, meskipun adanya serangkaian kekalahan yang memalukan.

Dilansir kantor berita AFP, komentar Putin itu muncul beberapa jam setelah pejabat yang ditunjuk Rusia di wilayah Kherson, Ukraina selatan mendesak penduduk untuk pergi setelah Ukraina mengatakan pasukannya bergerak maju ke wilayah tersebut.

"Apa yang terjadi hari ini tidak menyenangkan. Tapi tetap saja, (jika Rusia tidak menyerang pada Februari) kami akan berada dalam situasi yang sama, hanya kondisinya yang akan lebih buruk bagi kami," kata Putin kepada wartawan setelah pertemuan puncak di Kazakstan.

"Jadi kami melakukan semuanya dengan benar," tutur Putin bersikeras.

Halaman 3 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads