Putin Coba Kobarkan Sentimen Anti-Barat di Kalangan Pemimpin Asia

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 14 Okt 2022 17:31 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Sergey Bobylev/TASS Host Photo Agency/Handout via REUTERS)
Astana -

Presiden Rusia Vladimir Putin memanfaatkan pidatonya di hadapan pemimpin Asia untuk mengembangkan tema yang semakin intens ditekankan di tengah rentetan kekalahan di Ukraina, yakni Moskow memerangi Barat untuk membangun dunia yang lebih adil.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022), dengan sanksi-sanksi ekonomi Barat semakin menjerat Rusia, Putin mengalihkan penekanannya dari memerangi dugaan 'fasis' di Kiev hingga melakukan konfrontasi terhadap 'Barat secara kolektif' yang mempersenjatai Ukraina.

"Dunia menjadi sungguh-sungguh multipolar," kata Putin dalam pidatonya dalam Konferensi tentang Interaksi dan Langkah Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) yang berlangsung di Astana, Kazakhstan.

"Dan Asia, di mana pusat-pusat kekuatan baru muncul, memainkan peran signifikan, bahkan kunci," ujarnya.

Dalam pidatonya, Putin menggambarkan Barat sebagai kekuatan neo-kolonial yang cenderung menghambat perkembangan belahan dunia lainnya dan mengeksploitasi negara-negara miskin.

"Seperti banyak mitra kami di Asia, kami meyakini revisi diperlukan dalam sistem keuangan global, yang selama beberapa dekade memungkinkan apa yang disebut sebagai 'golden billion', yang mengalihkan semua aliran modal dan teknologi ke mereka sendiri untuk hidup sebagian besar dengan biaya orang lain," sebut Putin.

Negara-negara anggota CICA diketahui memiliki agenda masing-masing yang beragam, namun telah menjadi lebih berharga bagi Rusia sebagai konsumen minyak, gas, dan komoditas lainnya yang sulit dijual ke Barat.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork