5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 14 Okt 2022 17:12 WIB
Russian President Vladimir Putin speaks on the phone during a conversation with a participant of a Christmas charity event in Strelna on the outskirts of Saint Petersburg, Russia December 27, 2021. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS)
Jakarta -

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell melontarkan ancaman keras pada Rusia. Dia mengingatkan bahwa pasukan Rusia akan "dimusnahkan" dengan respons militer Barat jika Presiden Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.

"Putin mengatakan dia tidak menggertak. Yah, dia tidak mampu menggertak, dan harus jelas bahwa orang-orang yang mendukung Ukraina dan Uni Eropa dan negara-negara anggota, serta Amerika Serikat dan NATO juga tidak menggertak," kata Borrell pada pembukaan Akademi Diplomatik di Belgia, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/10/2022).

"Setiap serangan nuklir terhadap Ukraina akan menciptakan jawaban, bukan jawaban nuklir, tetapi jawaban yang sangat kuat dari pihak militer sehingga tentara Rusia akan dimusnahkan," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (14/10/2022):

ADVERTISEMENT

- Bertemu Putin, Presiden Palestina Mengaku Tak Percaya AS

Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela menghadiri konferensi di Kazakhstan. Dalam pertemuan itu, Abbas menegaskan kembali ketidakpercayaan pada Amerika Serikat (AS) dalam menuntaskan konflik Palestina-Israel dan menyampaikan apresiasi bagi peran Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022), pertemuan Abbas dan Putin itu digelar di sela-sela menghadiri Konferensi tentang Interaksi dan Langkah Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) yang berlangsung di Kazakhstan pekan ini.

Dalam pertemuan itu, Abbas juga menegaskan kembali dukungan untuk kelompok mediator internasional bernama Kuartet, yang terdiri atas Rusia, AS, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Uni Eropa. Namun Abbas juga menyatakan bahwa AS tidak bisa dibiarkan bebas bertindak sendirian.

"Kami tidak mempercayai Amerika dan Anda mengetahui posisi kami. Kami tidak mempercayainya, kami tidak bergantung padanya, dan dalam situasi apapun kami tidak bisa menerima bahwa Amerika adalah satu-satunya pihak yang menyelesaikan masalah," ucap Abbas kepada Putin dalam pertemuan itu.

- Rusia Siap Berdialog untuk Mencapai Tujuannya di Ukraina

Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menegaskan tujuan dari apa yang disebut 'operasi militer khusus' di Ukraina tidak berubah. Namun, Kremlin juga menyatakan bahwa tujuan itu bisa dicapai melalui perundingan.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022), pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada surat kabar Rusia, Izvestia, dan menjadi yang terbaru dari serangkaian pernyataan pada pekan ini yang menegaskan peluang keterbukaan Moskow untuk dialog.

Hal itu menandai perubahan sikap menyusul serentetan kekalahan memalukan yang dialami pasukan Rusia dalam pertempuran di Ukraina yang memasuki bulan kedelapan invasi mereka.

"Arahnya tidak berubah, operasi militer khusus terus berlanjut, itu terus berlanjut agar kami mencapai tujuan kami," ucap Peskov.

- Swiss Larang Burka, Pelanggar Bakal Didenda Rp 15 Juta!

Polisi Israel menangkap sembilan warga Palestina selama bentrokan di Yerusalem timur, saat ketegangan melonjak di kota itu dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/10/2022), warga Palestina melancarkan aksi mogok yang jarang terjadi di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, termasuk menutup toko-toko, sebagai tanggapan atas operasi selama berhari-hari oleh pasukan keamanan Israel di kamp pengungsi Palestina di Shuafat.

Di kamp tersebut, Israel sedang mencari tersangka pembunuh tentara Israel berusia 18 tahun, Noa Lazar, yang ditembak mati Sabtu lalu di sebuah pos pemeriksaan Shuafat.

Dengan perburuan pembunuh tentara tersebut sedang berlangsung, polisi Israel mengatakan mereka telah menangkap sembilan warga Palestina pada Kamis (13/10) yang "melempar batu dan bom molotov serta menyerang petugas". Dengan ini berarti sudah 23 orang warga Yerusalem timur yang ditahan sejak Rabu (12/10) lalu.

- Perang di Ukraina Memanas, Rusia Akan Gelar Latihan Nuklir!

Rusia akan menggelar latihan skala besar dengan melibatkan kekuatan nuklirnya, saat Presiden Vladimir Putin mengancam akan menggunakannya dalam konflik di Ukraina. Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya akan ditantang untuk membedakan apakah itu benar-benar latihan atau sungguhan.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022), Rusia biasanya menggelar latihan nuklir tahunan secara besar-besaran sekitar bulan-bulan ini. AS dan para pejabat Barat memperkirakan latihan nuklir Rusia akan digelar beberapa hari ke depan, dengan para pejabat AS menduga latihan itu mencakup uji coba rudal balistik.

Namun dengan Putin secara terang-terangan melontarkan ancaman penggunaan nuklir untuk membela Rusia dalam invasinya ke Ukraina, sejumlah pejabat Barat khawatir jika Moskow secara sengaja memburamkan niatnya.

"Inilah mengapa Anda tidak ingin memiliki retorika yang terlalu memanas pada saat yang sama Anda akan menggelar latihan nuklir," ujar seorang pejabat Barat, yang enggan disebut namanya.

- Uni Eropa Mengancam: Tentara Rusia Akan Musnah Jika Putin Pakai Nuklir!

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell melontarkan ancaman keras pada Rusia. Dia mengingatkan bahwa pasukan Rusia akan "dimusnahkan" dengan respons militer Barat jika Presiden Vladimir Putin menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina.

"Putin mengatakan dia tidak menggertak. Yah, dia tidak mampu menggertak, dan harus jelas bahwa orang-orang yang mendukung Ukraina dan Uni Eropa dan negara-negara anggota, serta Amerika Serikat dan NATO juga tidak menggertak," kata Borrell pada pembukaan Akademi Diplomatik di Belgia, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/10/2022).

"Setiap serangan nuklir terhadap Ukraina akan menciptakan jawaban, bukan jawaban nuklir, tetapi jawaban yang sangat kuat dari pihak militer sehingga tentara Rusia akan dimusnahkan," imbuhnya.

Kekhawatiran bahwa Moskow dapat menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina telah tumbuh setelah Putin mengeluarkan ancaman saat dia mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads