Reaksi keras diberikan Rusia setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan sistem persenjataan udara yang canggih kepada Ukraina yang baru saja dihujani serangan rudal. Moskow mengancam AS bahwa pasokan lebih banyak senjata ke Ukraina bisa memicu eskalasi perang lebih lanjut.
"Kami menyerukan kepada Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk tidak melanggar 'garis merah' yang telah mereka dekati," ucap Duta Besar (Dubes) Rusia untuk AS Anatoly Antonov dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Selasa (11/10/2022).
"Berhenti menggenjot rezim Kiev dengan senjata mematikan. Itu hanya akan memicu korban-korban baru dan kehancuran, juga memperpanjang konflik lebih lanjut," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (11/10/2022):
- Kata Rusia Usai Bombardir Ukraina: Akan Ada Episode Lain!
Rusia baru saja melancarkan rentetan serangan rudal ke ibu kota Ukraina, Kyiv dan kota-kota lainnya di negara tersebut. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menyebut serangan massal Rusia ke infrastruktur Ukraina itu sebagai "episode pertama."
"Episode pertama baru dimainkan. Akan ada episode lain," tulis Medvedev di Telegram, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/10/2022).
Medvedev menambahkan, menurutnya, rezim politik Ukraina harus diganti.
"Saya akan mengungkapkan posisi pribadi saya. Mau tidak mau saya akan mengatakannya sekarang. Negara Ukraina dalam konfigurasinya saat ini dengan rezim politik Nazi akan menimbulkan ancaman terus-menerus, langsung, dan nyata bagi Rusia," tuturnya.
- 2 Lagi Produk Mie Sedaap Dilarang Beredar di Singapura, Total Jadi 6
Dua lagi produk Mie Sedaap yang ditarik dari peredaran oleh otoritas Singapura, karena adanya kandungan pestisida. Ini berarti total sudah enam produk merek asal Indonesia itu yang dilarang untuk dikonsumsi di Singapura.
Seperti dilansir The Straits Times, Selasa (11/10/2022), Badan Makanan Singapura (SFA) menyatakan pada Selasa (11/10) waktu setempat bahwa produk terbaru yang terkontaminasi pestisida adalah Mie Sedaap Kari Spesial Mie Cup Instan dan Korean Spicy Chicken Mie Cup Instan.
SFA telah mengarahkan toko-toko kelontong produk Indonesia, Indostip Singapore, untuk menarik kedua produk itu dari peredaran.
Dengan tambahan dua produk itu, maka total sudah enam produk Mie Sedaap yang ditarik dari peredaran di Singapura sejak otoritas setempat mengumumkan adanya kandungan pestisida pada bubuk cabai dalam produk mie instan asal Indonesia itu.
- Ukraina Dihujani Rudal Rusia, Biden Janjikan Pertahanan Udara Canggih
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan sistem pertahanan rudal canggih kepada Presiden Volodymyr Zelensky setelah rentetan rudal Rusia menghujani berbagai wilayah Ukraina. Biden sebelumnya mengecam serangan rudal Rusia sebagai 'serangan tidak masuk akal'.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/10/2022), janji itu disampaikan Biden saat berbicara via telepon dengan Zelensky pada Senin (10/10) waktu setempat, usai serangan rudal Rusia menghantam beberapa kota Ukraina.
Dalam percakapan telepon itu, Biden memberikan jaminan untuk dukungan berkelanjutan AS dan mengecam serangan Rusia yang mengenai target-target sipil sebagai 'serangan tidak masuk akal'.
"Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang diperlukan kepada Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih," demikian pernyataan Gedung Putih membahas soal percakapan telepon Biden dan Zelensky.
- Putin Ancam Ukraina Jika Terus Menyerang: Balasannya Akan Parah!
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan memberikan respons yang 'parah' jika Ukraina melanjutkan serangan ke negaranya. Penegasan itu disampaikan setelah Putin menuduh Kiev mendalangi 'aksi teroris' di Jembatan Crimea dan Moskow melancarkan serangan rudal ke wilayah Ukraina.
"Tidak mungkin membiarkan itu (serangan Ukraina-red) tidak terjawab. Jika upaya-upaya serangan teroris terus berlanjut, balasan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman yang diciptakan terhadap Federasi Rusia," tegas Putin pada awal rapat dewan keamanan Rusia, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Senin (11/10/2022).
"Jangan ada keraguan tentang itu," sebutnya.
Pernyataan itu disampaikan Putin setelah ledakan hebat mengguncang jembatan yang menghubungkan Crimea dengan daratan utama Rusia pada Sabtu (8/10) waktu setempat, yang memicu tiga korban tewas dan kerusakan parah. Crimea dicaplok dari Ukraina oleh Rusia tahun 2014 lalu, yang tidak diakui internasional.
- Rusia Ancam AS: Berhenti Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina!
Reaksi keras diberikan Rusia setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan sistem persenjataan udara yang canggih kepada Ukraina yang baru saja dihujani serangan rudal. Moskow mengancam AS bahwa pasokan lebih banyak senjata ke Ukraina bisa memicu eskalasi perang lebih lanjut.
"Kami menyerukan kepada Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk tidak melanggar 'garis merah' yang telah mereka dekati," ucap Duta Besar (Dubes) Rusia untuk AS Anatoly Antonov dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Selasa (11/10/2022).
"Berhenti menggenjot rezim Kiev dengan senjata mematikan. Itu hanya akan memicu korban-korban baru dan kehancuran, juga memperpanjang konflik lebih lanjut," imbuhnya.
Sebelumnya, Biden menjanjikan sistem pertahanan rudal canggih kepada Presiden Volodymyr Zelensky setelah rentetan rudal Rusia menghujani berbagai wilayah Ukraina. Janji itu disampaikan Biden saat berbicara via telepon dengan Zelensky pada Senin (10/10) waktu setempat.