Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) secara bersama-sama menggelar latihan jet tempur pada Selasa (4/10) waktu setempat, setelah Korea Utara (Korut) menembakkan rudal balistik yang mengudara melintasi wilayah Jepang.
Seperti dilansir AFP, Selasa (4/10/2022), jet-jet tempur AS dan Korsel, negara yang saling bersekutu, dilaporkan melakukan latihan pengeboman presisi pada Selasa (4/10). Latihan gabungan itu melibatkan total delapan jet tempur jenis F-15K milik Korsel dan jenis F-16 milik AS.
"Dengan partisipasi empat jet tempur F-15K milik Angkatan Udara Korea Selatan dan empat jet tempur F-16 milik Angkatan Udara AS, jet-jet tempur F-15 K milik Korea Selatan menembakkan dua bom jenis amunisi serangan langsung gabungan (JDAM) terhadap sebuah target virtual di lapangan tembak Jikdo di Laut Barat," demikian pernyataan Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS), merujuk pada Laut Kuning.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan lebih lanjut oleh JCS bahwa latihan pengeboman itu dimaksudkan untuk menunjukkan 'kemampuan melakukan serangan presisi terhadap sumber provokasi'.
Korut dilaporkan menembakkan sebuah rudal balistik jarak menengah (IRBM) hingga melintasi wilayah Jepang pada Selasa (4/10) pagi waktu setempat. Peluncuran rudal Korut itu mendorong otoritas Jepang mengaktifkan sistem peringatan rudal di negara itu dan memerintahkan warganya untuk berlindung.
Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menyampaikan kutukan keras atas peluncuran rudal Korut itu.
"Sebuah rudal balistik diyakini telah melewati negara kita dan jatuh di Samudra Pasifik. Ini adalah tindakan kekerasan menyusul peluncuran rudal balistik baru-baru ini. Kami mengutuk keras ini," tegas Kishida kepada wartawan, seperti dilansir AFP.
Simak Video 'Pyongyang Luncurkan 2 Rudalnya ke Arah Jepang':
Reaksi keras juga diberikan oleh Presiden Korsel Yoon Suk-yeol mengutuk uji coba rudal Korut itu dan menjanjikan 'respons tegas'.
"Provokasi terbaru Korea Utara ... jelas melanggar prinsip dan norma universal Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan [Yoon] memerintahkan respons tegas dan akan mengambil tindakan yang sesuai dengan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan komunitas internasional," kata kantor kepresidenan Korsel.
Sementara AS tengah membahas respons untuk peluncuran terbaru rudal Korut, dengan Korsel dan Jepang.
Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, rudal Korut yang ditembakkan pada Selasa (4/10) pagi sekitar pukul 07.22 waktu setempat itu mengudara melewati wilayah timur laut Prefektur Aomori dan jatuh di luar wilayah ZEE Jepang (sekitar 3.000 kilometer atau 1.860 mil dari Jepang) sekitar pukul 07.46 pagi waktu setempat.
Juru bicara pemerintah Jepang, Hirokazu Matsuno, sebelumnya menyebut rudal Korut itu mengudara sejauh 4.600 kilometer pada ketinggian maksimum 1.000 kilometer.