Gugatan hukum itu menuduh MBS dan para tergugat lainnya melancarkan rencana untuk 'secara permanen membungkam Khashoggi' setelah mengetahui dia berencana menggunakan kelompok HAM yang didirikannya sebagai 'platform untuk mendukung reformasi demokrasi dan memajukan hak asasi manusia'.
Khashoggi dibunuh dan dimutilasi oleh para agen Saudi di Konsulat Saudi di Istanbul tahun 2018, dalam operasi yang oleh intelijen AS diyakini diperintahkan oleh MBS. MBS membantah telah memerintahkan pembunuhan Khashoggi, namun mengakui operasi itu terjadi 'di bawah pengawasannya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Joe Biden yang bertemu MBS dalam kunjungan ke Saudi pada Juli lalu, memberitahu MBS bahwa dirinya menganggapnya bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi. Biden mengatakan MBS membantah terlibat dan menegaskan mereka yang terlibat telah dimintai pertanggungjawaban.
Dalam gugatan di AS, pengadilan meminta Departemen Kehakiman AS untuk menyampaikan pandangan soal apakah MBS memiliki kekebalan, menetapkan tenggat waktu 3 Oktober untuk memberikan tanggapan.
Setelah MBS ditunjuk menjadi PM Saudi pekan lalu, Departemen Kehakiman AS meminta perpanjangan tenggat waktu 45 hari untuk mempersiapkan tanggapannya ke pengadilan. Pada Senin (3/10) waktu setempat, hakim distrik AS John D Bates mengabulkan permintaan itu, namun tanpa adanya bukti kuat maka ini akan menjadi satu-satunya perpanjangan yang diizinkan.
Itu berarti, menurut hakim Bates, Departemen Kehakiman AS harus memberikan tanggapan selambat-lambatnya 17 November mendatang.
(nvc/ita)