Geger Tentara Wanita Alami Pelecehan Seks, Militer Jepang Minta Maaf

Geger Tentara Wanita Alami Pelecehan Seks, Militer Jepang Minta Maaf

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 30 Sep 2022 15:14 WIB
Yoshihide Yoshida, head of Japan’s Ground Self-Defense Force apologize during a news conference in Tokyo Thursday, Sept. 29, 2022. Yoshida apologized to a former soldier for her
Yoshihide Yoshida selaku pemimpin Angkatan Darat Jepang membungkukkan badan untuk meminta maaf kepada mantan tentara yang dilecehkan atasan dan rekan-rekannya (Kyodo News via AP)
Tokyo -

Seorang mantan tentara wanita Jepang mengakui dilecehkan secara seksual oleh mantan atasan dan rekan-rekannya. Militer Jepang pun menyampaikan permintaan maaf yang tergolong langka, setelah menyatakan penyelidikan mengonfirmasi tuduhan pelecehan seksual itu.

Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Jumat (30/9/2022), pengakuan soal terjadinya tindak pelecehan seksual itu disampaikan setelah mantan tentara Jepang bernama Rina Gonoi mengajukan petisi yang ditandatangani lebih dari 100.000 orang, yang menuntut penyelidikan independen terhadap tuduhan pelecehan seksual itu.

Jenderal Yoshihide Yoshida yang memimpin Angkatan Darat Jepang menyatakan penyelidikan internal mendapati Gonoi, yang kini berusia 23 tahun, secara rutin menghadapi pelecehan seksual dan penyerangan seksual di unit militernya dan selama sesi latihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai perwakilan Angkatan Darat, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Nona Gonoi, yang merasakan sakit dan penderitaan dalam waktu yang lama," ucap Yoshida dalam konferensi pers, yang kemudian membungkukkan badan untuk meminta maaf.

"Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Juru bicara militer Jepang menyatakan kepada AFP bahwa penyelidikan dalam kasus ini terus berlanjut, sementara hukuman dan keputusan untuk para personel yang terlibat akan diambil setelah penyelidikan selesai.

Di antara beberapa dakwaan yang dituduhkan, militer Jepang mengakui Gonoi telah disentuh dan dilecehkan oleh sejumlah rekan kerja pria dalam latihan tahun 2021, atau setahun setelah dia bergabung.

Menanggapi permintaan maaf dari militer Jepang, Gonoi menyatakan kepada wartawan sembari berlinang air mata bahwa semuanya sudah terlambat.

"Sudah terlambat bahwa Anda mengakui (penyerangan dan pelecehan seksual) sekarang, karena saya mendaftar dengan sebuah mimpi," ucapnya.

Gonoi harus keluar dari militer setelah kondisi kesehatannya memburuk, saat penyelidikan awal gagal mengakui pelecehan seksual memang terjadi.

Dia terpaksa muncul ke publik dengan tuduhan-tuduhannya setelah jaksa menghentikan penyelidikan formal dengan alasan tidak cukup bukti. Sebulan lalu, Gonoi mengajukan permohonan publik kepada kementerian untuk menyelidiki tuduhannya, sembari menyerahkan petisi.

"Saya berharap (pasukan) akan secara fundamental meningkatkan praktik sehingga hal semacam ini tidak akan pernah terjadi," harap Gonoi.

Lihat juga video 'Sekuriti yang Rekam Mahasiswi Mandi di Makassar Sudah 3 kali Beraksi':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads