Korea Utara Diyakini Bakal Lakukan Uji Coba Nuklir, Kapan?

Korea Utara Diyakini Bakal Lakukan Uji Coba Nuklir, Kapan?

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 28 Sep 2022 17:35 WIB
Warga menyaksikan uji coba Ledakan nuklir Korea Utara dari sebuah televisi di stasiun kereta Seoul, Korea Selatan, Rabu (6/1). Uji coba bom hidrogen Korea Utara ini menyebabkan gempa berkekuatan 5,1 skala richter dan menghebohkan negara tetangga seperti Korea Selatan dan China. REUTERS/Issei Kato
Ilustrasi -- Uji coba nuklir Korea Utara (dok. REUTERS)
Seoul -

Korea Utara (Korut) dilaporkan telah menyelesaikan persiapan untuk menggelar uji coba nuklir terbaru. Korea Selatan (Korsel), negara tetangganya, memiliki prediksi tersendiri soal kemungkinan kapan uji coba nuklir Korut itu akan digelar.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (28/9/2022), sejumlah anggota parlemen Korsel yang mendapatkan pengarahan terbaru dari badan intelijen Korsel, Dinas Intelijen Nasional (NIS), mengungkapkan bahwa Korut diprediksi akan menggelar uji coba nuklir antara 16 Oktober hingga 7 November mendatang.

Itu berarti ada jendela waktu selama tiga minggu yang kemungkinan waktu Korut menggelar uji nuklir terbarunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dituturkan dua anggota parlemen Korsel kepada wartawan setempat bahwa persiapan untuk menggelar uji coba nuklir terbaru telah diselesaikan di terowongan uji coba Punggye-ri, di mana Korut pernah menggelar enam uji coba bawah tanah sejak tahun 2006.

Uji coba nuklir terbaru ini akan menjadi yang pertama dilakukan Korut sejak tahun 2017 lalu.

ADVERTISEMENT

Menurut para anggota parlemen Korsel itu dengan mengutip penjelasan NIS, waktu uji coba nuklir Korut bisa ditentukan oleh acara-acara tertentu, seperti kongres Partai Komunis di China yang merupakan sekutu utama Korut dan pelaksanaan pemilu sela di Amerika Serikat (AS) yang menjadi musuh utama mereka.

Pelaksanaan uji coba nuklir itu, menurut anggota parlemen Korsel, juga bisa bergantung pada apakah Pyongyang bisa mengendalikan wabah virus Corona (COVID-19) di wilayahnya.

"NIS mengatakan mereka tidak bisa memperhitungkan probabilitasnya, tapi berasumsi bahwa Korea Utara akan mengambil keputusan komprehensif yang berdasarkan hubungan internasional dan situasi COVID-nya," sebut salah satu anggota parlemen Korsel, Youn Kun-young, kepada wartawan setempat.

Seorang anggota parlemen Korsel lainnya, Yoo Sang-bum, menyebut NIS memandang klaim Korut telah mengakhiri wabah COVID-19 sangat tidak bisa dipercaya karena Pyongyang berulang kali melakukan lockdown dan membuka kembali area-area dekat perbatasan China di mana 'vaksinasi massal' tengah digelar.

Bulan lalu, pemimpin Korut Kim Jong-Un menyatakan kemenangan atas COVID-19 dan melonggarkan sejumlah pembatasan. Padahal diketahui Korut tidak pernah mengonfirmasi berapa banyak warganya yang terinfeksi Corona, karena tampaknya kekurangan sarana untuk melakukan tes massal secara luas.

Awal bulan ini, Kim Jong-Un menyarankan agar negara yang terisolasi itu bisa memulai vaksinasi Corona pada November mendatang, sembari memperingatkan kebangkitan wabah ini karena tingkat imunitas yang terbentuk dari infeksi sebelumnya diperkirakan menurun sekitar bulan Oktober.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads