Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan penghormatan terakhirnya kepada jenazah Ratu Elizabeth II sebelum pemakaman kenegaraan digelar. Biden menyebut Inggris beruntung memiliki seorang pengabdi yang bermartabat dan berdedikasi selama 70 tahun.
Seperti dilansir Reuters, Senin (19/9/2022), Biden menjadi salah satu tamu kehormatan dari sekian banyak para pejabat dan bangsawan lainnya dari Eropa, Asia, Afrika dan Amerika yang hadir secara langsung di London untuk mengikuti prosesi pemakaman kenegaraan pada Senin (19/9) waktu setempat.
Dalam momen penghormatan terakhir pada Minggu (18/9) waktu setempat, Biden menandatangani buku belasungkawa dan mengunjungi langsung jenazah Ratu Elizabeth II yang disemayamkan di Westminster Hall.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ratu Elizabeth II Akan Dimakamkan Hari Ini |
Biden kemudian menyatakan kematian Ratu Inggris dalam usia 96 tahun itu meninggalkan lubang besar di panggung global.
"Kepada semua warga Inggris, semua orang di Inggris Raya, hati kami tertuju kepada Anda," ucap Biden. "Anda beruntung memilikinya selama 70 tahun, kita semua beruntung. Dunia lebih baik baginya," imbuhnya.
Biden mengatakan dirinya telah menghibur ahli waris takhta Kerajaan Inggris, Raja Charles III, dengan menyatakan bahwa mendiang Ratu Elizabeth II akan 'bersamanya di setiap langkah, setiap menit, setiap momen dan itu gagasan yang meyakinkan'.
Ratusan ribu orang telah memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II, dengan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat dan berbagai negara rela mengantre selama berjam-jam hanya untuk melihat langsung peti jenazah mendiang Ratu Inggris itu secara singkat.
![]() |
Sama seperti pemimpin dunia lainnya yang hadir, Biden juga muncul di balkon Westminster Hall yang bersejarah dan melakukan tanda salib ke arah peti jenazah Ratu Elizabeth II, serta meletakkan tangannya di dada untuk memberikan hormat.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga muncul di balkon yang sama.
Usai memberikan penghormatan terakhir, Biden bergabung dengan Raja Charles III dan para pemimpin asing lainnya untuk menghadiri acara resepsi malam hari menjelang pemakaman kenegaraan.