Presiden China Xi Jinping menolak untuk makan malam bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin asing lainnya yang menghadiri pertemuan forum keamanan regional di Uzbekistan. Xi juga dilaporkan tidak ikut foto bersama dengan para kepala negara yang hadir.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (16/9/2022), Xi menghadiri pertemuan forum Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) yang dipimpin China dan Rusia, pekan ini, di kota Samarkand, Uzbekistan. Itu menjadi kunjungan ke luar negeri pertama yang dilakukan Xi sejak pandemi virus Corona (COVID-19) merajalela.
Seorang sumber dalam pemerintahan Uzbekistan menuturkan kepada Reuters bahwa Xi tidak menghadiri jamuan makan malam yang dihadiri 11 kepala negara yang menghadiri forum SCO, termasuk Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sumber yang sama, Xi juga absen dari foto-foto bersama atau group photo yang dipublikasikan pada Kamis (15/9) malam.
Seorang sumber pemerintahan Uzbekistan mengonfirmasi tidak hadirnya Xi dalam jamuan makan malam itu. Diungkapkan sumber itu bahwa delegasi China menyebut kebijakan COVID-19 sebagai alasannya.
Di Beijing, Kementerian Luar Negeri China tidak memberikan tanggapan atas laporan itu.
Xi yang kini berusia 69 tahun akan mengamankan masa jabatan ketiga, yang bersejarah, dalam kongres Partai Komunis China yang digelar mulai bulan depan. Hal itu akan mengukuhkan Xi sebagai pemimpin China paling kuat sejak Mao Zedong.
Lihat juga video 'Kanselir Jerman: Putin Nggak Sadar, Memulai Perang Adalah Kesalahan':
Pada Kamis (15/9) sore waktu setempat, seperti dilansir DW, Xi bertemu dengan Putin di Samarkand untuk membahas sejumlah isu, termasuk perang Ukraina, ketegangan atas Taiwan dan kemitraan mendalam antara China-Rusia.
Kemitraan Xi-Putin yang semakin mendalam, dianggap sebagai salah satu perkembangan paling signifikan dalam geopolitik setelah kebangkitan spektakuler China selama 40 tahun terakhir.
Sedangkan Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet tahun 1991 sekarang menjadi mitra junior China, yang diperkirakan akan menyusul Amerika Serikat (AS) sebagai kekuatan ekonomi terbesar dunia dalam sepuluh tahun ke depan.
Sementara Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) merupakan kelompok keamanan yang didirikan tahun 2001 dan terdiri dari China, Rusia, India, Pakistan, Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyztan dan Tajikistan. SCO menjanjikan kerja sama dalam hal-hal yang berhubungan dengan politik, ekonomi dan keamanan.
Pembentukan SCO dipelopori oleh China dan Rusia dalam upaya untuk mengimbangi pengaruh AS.