Bertemu di Uzbekistan, Putin-Xi Jinping Akan Bahas Ukraina-Taiwan

Bertemu di Uzbekistan, Putin-Xi Jinping Akan Bahas Ukraina-Taiwan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 14 Sep 2022 10:33 WIB
FILE - Chinese President Xi Jinping, right, and Russian President Vladimir Putin talk to each other during their meeting in Beijing, China on Feb. 4, 2022. Three weeks ago, on the eve of the Beijing Winter Olympics, the leaders of China and Russia declared that the friendship between their countries
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan di Beijing pada awal Februari 2022 (Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)
Moskow -

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu secara langsung di Uzbekistan pada Kamis (15/9) besok. Apa yang akan dibahas kedua pemimpin itu?

Seperti dilansir Reuters, Rabu (14/9/2022), Kremlin atau kantor kepresidenan Ukraina menyebut pertemuan kedua pemimpin itu akan memiliki 'makna khusus' di tengah situasi geopolitik saat ini.

Pekan ini, Xi akan meninggalkan China untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir, dalam kunjungan ke kawasan Asia Tengah. Di sela-sela kunjungan itu, Xi akan bertemu dengan Putin yang juga menghadiri acara di Uzbekistan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan terbaru di Moskow, penasihat Kremlin, Yuri Ushakov, mengungkapkan bahwa Putin dan Xi Jinping akan membahas isu Ukraina dan Taiwan dalam pertemuan itu.

"Para presiden akan membahas baik agenda bilateral dan topik regional dan internasional utama," sebut Ushakov.

ADVERTISEMENT

"Tentu saja, mereka akan memberikan penilaian positif tentang tingkat kepercayaan tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kemitraan bilateral strategis," imbuhnya.

Kemitraan 'tanpa batas' yang semakin mendalam antara negara adidaya China yang mencuat dan Rusia yang merupakan raksasa sumber daya alam menjadi perkembangan geopolitik yang diamati Barat dengan kecemasan.

Simak juga 'Rusia dan China Pamer Kekuatan Militernya di Vostok-2022':

[Gambas:Video 20detik]



Pertemuan itu dinilai akan memberikan kesempatan kepada Xi untuk menegaskan pengaruhnya, sedangkan Putin bisa menunjukkan kecondongan Rusia kepada Asia di tengah rentetan sanksi Barat terkait invasi ke Ukraina yang dimaksudkan mengisolasi Moskow.

China diketahui merupakan pembeli minyak terbesar Rusia, salah satu sumber utama pendapatan untuk Moskow. Rusia juga berupaya meningkatkan penjualan gas ke China dan membangun saluran pipa baru ke negara itu, karena pasokan gas untuk Eropa dibatasi secara signifikan karena invasi ke Ukraina.

Lebih lanjut dituturkan Ushakov bahwa Moskow menghargai posisi China terhadap apa yang disebutnya sebagai 'krisis Ukraina'. Dia menyebut Beijing memiliki 'pendekatan yang seimbang' terhadap konflik itu.

"China jelas memahami alasan-alasan yang memaksa Rusia untuk meluncurkan operasi militer khusus. Masalah ini, tentu saja, akan dibahas secara menyeluruh selama pertemuan mendatang," ucap Ushakov.

Pertemuan antara Putin dan Xi di Uzbekistan akan digelar di sela-sela pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai yang berlangsung di Samarkand. Ushakov menambahkan bahwa tidak akan ada kesepakatan energi baru dengan China yang akan diteken di Uzbekistan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads