Otoritas Inggris mengaktifkan protokol khusus usai Ratu Elizabeth II meninggal dunia dalam usia 96 tahun pada Kamis (8/9) waktu setempat. Protokol rumit itu mencakup aturan suksesi hingga proses membawa jenazah Ratu Elizabeth II dari Kastil Balmoral di Skotlandia ke London, Inggris.
Seperti dilansir The Guardian dan AFP, Jumat (9/9/2022), sudah bukan rahasia lagi bahwa Operasi Jembatan London atau 'Operation London Bridge' akan diaktifkan ketika Ratu Inggris itu meninggal dunia, terutama jika meninggal di Inggris.
Namun, karena Ratu Elizabeth II meninggal dunia saat berada di Skotlandia, maka protokol khusus bernama Operation Unicorn akan dijalankan untuk kali ini. Unicorn merupakan hewan nasional Skotlandia dan menjadi bagian dari lambang kerajaan, bersama dengan singa Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratu Inggris yang bertakhta selama 70 tahun itu, meninggal dunia di kediaman terpencil di area dataran tinggi Balmoral, Skotlandia, pada Kamis (8/9) waktu setempat. Ratu Elizabeth II meninggal dengan didampingi anggota keluarga terdekatnya yang telah berada ke sana.
Aspek Operation London Bridge telah diaktifkan, dengan presenter BBC mengenakan pakaian serba hitam dan saluran televisi Inggris lainnya melaporkan kabar wafatnya sang Ratu. Namun laporan surat kabar The Herald menyebut Operation Uncorn yang kini digunakan.
Menurut The Herald, Operation Unicorn pertama disebut dalam surat kabar online parlemen Edinburgh tahun 2017, yang mengatur protokol jika ada anggota Kerajaan Inggris yang meninggal di Skotlandia.
"Dipahami bahwa jika Ratu meninggal di Skotlandia... Parlemen, Istana Holyroodhouse, dan Kathedral St Giles akan menjadi titik fokus utama," demikian seperti dilaporkan The Herald.
Istana Holyroodhouse merupakan kediaman resmi Ratu Elizabeth II di Edinburgh, sedangkan Kathedral St Giles merupakan salah satu gereja abad pertengahan yang terpenting di ibu kota Skotlandia.
Simak Video 'Gelar Baru Pangeran William dan Kate Middleton':
Usai Ratu Inggris diumumkan meninggal dunia, aktivitas parlemen dihentikan segera dan para politikus mempersiapkan mosi belasungkawa, serta mempersiapkan pemakaman kenegaraan. Anggota masyarakat akan diizinkan mengisi buku belasungkawa di parlemen.
Seorang sumber di parlemen menuturkan kepada The Herald bahwa wafatnya Ratu Elizabeth II di Skotlandia bisa memicu kehadiran ribuan orang di sana.
"Jika Ratu meninggal dunia di Skotlandia, jenazahnya akan disemayamkan di Holyroodhouse, setelah itu peti matinya akan dibawa ke katedral di Royal Mile (Edinburgh)," tulis The Herald dalam laporannya.
Jenazah Ratu Elizabeth II kemudian akan disemayamkan di dalam Royal Train di stasiun Waverley, Edinburgh, untuk dibawa ke Istana Buckingham, London. Langkah itu dilanjutkan dengan prosesi seremonial untuk membawa jenazah Ratu Elizabeth II ke Westminster.
Jenazah Ratu Elizabeth II kemudian akan disemayamkan di Westminster Hall yang ada di Gedung Parlemen Inggris selama tiga hari, di mana publik bisa mengunjunginya selama 23 jam setiap harinya.
Saat pemakaman kenegaraan dipersiapkan di London, Pangeran Charles, yang kini disebut Raja Charles III, akan mendatangi Skotlandia, Irlandia Utara dan Wales, serta mengunjungi para pemimpin di Inggris.
Menurut npr.org, pemakaman kenegaraan akan digelar di Westminster Abbey -- gereja kerajaan di pusat kota London -- pada hari ke-10 usai wafatnya Ratu Elizabeth II. Pada saat itu akan dilakukan momen mengheningkan cipta selama dua menit di seluruh Inggris.
Setelah kebaktian pemakaman digelar di St George's Chapel di Windstor Castle, Ratu Elizabeth II akan dimakamkan di halaman kastil itu, tepatnya di sebelah makam suaminya, mendiang Pangeran Philip, yang meninggal pada April 2021.