Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim militer Kiev telah menembak jatuh lima rudal jelajah Rusia. Militer Ukraina mengklaim keberhasilan dalam pertempuran melawan pasukan Moskow di wilayah timur negara itu.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (7/9/2022), Zelensky menyebut sebagian besar rudal Rusia itu berhasil ditembak jatuh di wilayah selatan Ukraina pada Selasa (6/9) waktu setempat.
"Pagi ini saja, lima dari enam rudal X-101 Rusia ditembak jatuh," sebut Zelensky dalam pernyataan pada Selasa (6/9) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan kerugian yang mahal bagi Rusia, dan ini menyelamatkan banyak nyawa warga Ukraina," cetusnya.
"Empat rudal ini ditembak jatuh oleh komando udara distrik 'Selatan'," ucap Zelensky.
Reuters tidak bisa memverifikasi secara independen klaim Zelensky itu. Belum ada tanggapan resmi dari Rusia terkait hal itu.
Secara terpisah, sejumlah postingan media sosial dari para blogger militer dan sejumlah saksi mata melaporkan adanya pertempuran di sekitar Balakliia, sebuah kota berpenduduk 27.000 orang yang terletak di antara Kharkiv dan Izyum yang kini dikuasai Rusia.
Simak Video 'Bangunan Apartemen di Kharkiv Hancur Dihantam Rudal':
Postingan Twitter salah satu penasihat Zelensky menyebut 'berita bagus' datang dari presiden soal operasi militer di Kharkiv. Namun Zelensky dalam pernyataannya tidak membahas soal kesuksesan dalam pertempuran di wilayah timur Ukraina itu.
Informasi soal perkembangan pertempuran di Ukraina bagian selatan, tepatnya di Kherson, sangat sedikit dengan wartawan dilarang mendekati garis depan pertempuran dan hanya merilis laporan terbatas soal pertempuran yang terjadi. Rusia mengklaim pasukannya berhasil menggagalkan serangan Ukraina di Kherson.
Namun Ukraina melaporkan kesuksesan yang stabil. Para pakar militer Barat menyebut target Ukraina di wilayah selatan adalah menjebak ribuan tentara Rusia di tepi barat Sungai Dnipro dan memutus rantai pasokan mereka.
Keberhasilan dalam pertempuran di Ukraina bagian timur, dekat Kharkiv, menurut mantan komandan pasukan Amerika Serikat (AS) di Eropa, Mark Hertling, mengindikasikan pasukan Rusia mengalami kesulitan untuk memperkuat pasukannya di garis depan pertempuran.
"Ini menegaskan ketidakmampuan Rusia untuk melakukan manuver pasukan antara lokasi komando mereka dan dalam 'sikap' pertahanan pasukan mereka untuk melawan tindakan ofensif Ukraina," sebut Hertling.