Jepang akan menghabiskan sekitar 1,65 miliar Yen (Rp 174,7 miliar) untuk pemakaman kenegaraan yang direncanakan bagi mendiang mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe. Biaya sebesar itu akan mencakup biaya keamanan dan resepsi pemakaman.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/9/2022), perkiraan terbaru pemerintah Jepang itu diumumkan pada Selasa (6/9) waktu setempat. Akhir Agustus lalu, pemerintah Jepang menyetujui anggaran lebih sederhana, yakni sebesar 250 juta Yen, untuk pemakaman Abe, namun kemudian menuai kritikan karena dianggap tidak realistis.
Anggaran yang lebih sederhana itu dinilai mengecualikan pengeluaran besar untuk pengamanan dan menjamu tamu VIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diumumkan oleh Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno bahwa pemerintah Jepang sekarang memperkirakan biaya keamanan untuk pemakaman Abe akan mencapai sekitar 800 juta Yen (Rp 84,7 miliar) dan biaya menjamu delegasi asing akan mencapai 600 juta Yen (Rp 63,5 miliar).
"Jika kami memberikan perkiraan yang disederhanakan, saya kira totalnya akan mendekati apa yang Anda katakan," jawab Matsuno saat menjawab pertanyaan soal apakah total biaya pemakaman kenegaraan akan mencapai sekitar 1,7 miliar Yen.
Sekitar 6.000 pelayat, termasuk para pejabat asing, diperkirakan akan menghadiri seremoni pemakaman Abe yang dijadwalkan digelar pada 27 September di Nippon Budokan Tokyo. Abe meninggal dunia setelah ditembak dalam salah satu kampanye pemilu pada Juli lalu.
Di sisi lain, penolakan terhadap penggunaan dana para wajib pajak untuk membiayai pemakaman Abe terus ada, terlebih usai terungkap hubungan mendiang Abe dan anggota partainya dengan Gereja Unifikasi yang kontroversial.
Simak Video 'Antrean Warga Jepang Beri Penghormatan Terakhir untuk Shinzo Abe':
Tersangka pembunuhan Abe menuturkan kepada jaksa Jepang bahwa dirinya menyimpan dendam terhadap Gereja Unifikasi, yang dikenal dengan pernikahan massal dan taktik penggalangan dana yang agresif. Si tersangka meyakini Abe memiliki keterkaitan dengan organisasi keagamaan itu.
Polling yang dilakukan surat kabar Jepang, Yomiuri, pada awal bulan ini menunjukkan 56 persen responden menentang pemakaman kenegaraan untuk Abe, dengan hanya 38 persen yang mendukung.
"Kami memutuskan untuk memberikan perkiraan sesuai dengan tawaran Perdana Menteri Fumio Kishida untuk mengklarifikasi detailnya," ucap Matsuno.