Paus Fransiskus menegaskan bahwa Gereja Katolik harus menunjukkan "toleransi nol" terhadap serangan seksual yang dilakukan para pastor. Hal ini disampaikan Paus Fransiskus dalam wawancara dengan saluran televisi Portugis yang disiarkan pada Minggu (4/9) waktu setempat.
"Sangat jelas. Ini tidak ada toleransi," katanya kepada TVI/CNN Portugal dalam sebuah wawancara, yang kutipannya dipublikasikan di situs web saluran tersebut.
"Seorang pastor tidak bisa terus menjadi pastor jika dia adalah seorang agresor. Dia tidak bisa karena dia sakit, atau penjahat," ujar Paus Fransiskus dilansir dari kantor berita AFP, Senin (5/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini mengerikan karena menghancurkan kehidupan," tambahnya, selama wawancara dua bagian yang ditayangkan pada hari Minggu dan Senin.
"Saya tidak menyangkal pelanggaran-pelanggaran," kata Paus. "Satu pelecehan saja sudah sangat mengerikan," imbuhnya.
Sejauh ini, penyelidikan independen terhadap pelecehan seksual di dalam Gereja Katolik di Portugal telah mengumpulkan kesaksian dari sekitar 400 orang. Demikian diungkapkan psikiater anak, Pedro Stretch yang memimpin penyelidikan tersebut.
Dari penyelidikan itu, 17 kasus telah dirujuk ke pengadilan. Temuan penyelidikan diharapkan pada akhir tahun ini.
Paus mengatakan dia berharap untuk mengunjungi Portugal pada Agustus tahun depan untuk Hari Kaum Muda Sedunia, sebuah pertemuan kaum muda Katolik.
"Saya pikir saya akan pergi. Bagaimanapun, Paus akan pergi," katanya.
Sebelumnya, Paus telah meningkatkan kemungkinan dirinya pensiun karena kesehatannya yang menurun.
Lihat juga video 'Rekaman CCTV Penumpang Singkap Hijab Petugas KA di Bogor':