Seorang demonstran mahasiswa yang ditembak polisi Hong Kong saat unjuk rasa pro-demokrasi tiga tahun lalu, dinyatakan bersalah oleh pengadilan pekan ini. Dia dinyatakan bersalah atas sejumlah dakwaan pidana, termasuk dakwaan berupaya mencuri pistol polisi yang menembak dirinya.
Seperti dilansir AFP, Senin (29/8/2022), Chow Pak-Kwan (23) ditembak polisi lalu lintas Hong Kong dari jarak dekat di luar sebuah stasiun kereta bawah tanah pada November 2019, saat para demonstran pro-demokrasi menyerukan aksi mogok nasional.
Penembakan terhadap Chow oleh polisi Hong Kong itu terekam siaran langsung via Facebook pada saat itu. Siaran langsung itu menunjukkan momen saat polisi menarik senjata apinya dan menodongkannya ke arah para demonstran yang memblokir ruas jalanan setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi itu sempat bergulat sebentar dengan seorang demonstran yang mengenakan pakaian warna putih, saat Chow datang mendekat. Polisi itu tiba-tiba menembak Chow, padahal Chow tidak membawa senjata apapun. Tembakan itu mengenai bagian perut Chow.
Diketahui Chow kemudian kehilangan ginjal bagian kanan dan mengalami luka-luka pada liver juga tulang belakangnya akibat tembakan itu.
Namun dia kemudian didakwa berusaha mencuri senjata api polisi, menghalangi tugas polisi dan berupaya kabur dari tahanan ketika dia berlari sejauh beberapa meter usai ditembak.
Selain Chow, satu demonstran lainnya yang bernama Woo Tsz-Kin (22) juga didakwa berusaha mencuri senjata polisi dan menghalangi tugas polisi.
Pada Senin (29/8) waktu setempat, Chow dan Woo dinyatakan bersalah atas dakwaan-dakwaan yang dijeratkan setelah persidangan digelar selama enam bulan terakhir. Hakim pengadilan distrik setempat, Adriana Tse, dalam putusannya menyatakan sangat beralasan bagi polisi untuk merasa terancam dan menarik senjata apinya, karena ada orang-orang yang memblokir jalanan dan melecehkan dirinya secara verbal.
Simak juga 'Saat Member Boyband Mirror Tertimpa LED saat Konser':