Pengawas Nuklir PBB Akan Datangi PLTN Ukraina yang Terus Digempur

Pengawas Nuklir PBB Akan Datangi PLTN Ukraina yang Terus Digempur

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 29 Agu 2022 13:43 WIB
A view shows the Zaporizhzhia Nuclear Power Plant in the course of Ukraine-Russia conflict outside the Russian-controlled city of Enerhodar in Zaporizhzhia region, Ukraine August 22, 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
PLTN Zaporizhzhia di Ukraina (Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko)
Jakarta -

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi sedang dalam perjalanan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina, yang telah menjadi sasaran serangan dalam beberapa pekan terakhir.

"Harinya telah tiba, Misi Dukungan dan Bantuan IAEA untuk Zaporizhzhya sekarang sedang dalam perjalanan," tulis Grossi di Twitter seperti dilansir dari kantor berita AFP, Senin (29/8/2022).

Dia mengatakan tim dari pengawas nuklir PBB tersebut akan tiba di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu pada "akhir minggu ini".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah foto yang menyertai cuitannya di Twitter, kepala IAEA itu berpose dengan tim yang terdiri dari 13 orang mengenakan topi dan jaket tanpa lengan berlogo pengawas nuklir PBB tersebut.

Grossi telah berbulan-bulan meminta untuk dapat mengunjungi PLTN tersebut, seraya memperingatkan "risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir".

ADVERTISEMENT

PLTN Zaporizhzhia, yang memiliki enam reaktor, telah diduduki oleh pasukan Rusia tak lama setelah Moskow melancarkan invasi pada 24 Februari, dan tetap berada di garis depan sejak itu.

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas gempuran di sekitar kompleks tersebut, tepatnya di dekat kota Energodar.

Sebelumnya, operator Ukraina, Energoatom mengingatkan pada hari Sabtu (27/8) lalu tentang risiko kebocoran radioaktif dan kebakaran setelah serangan baru ke dekat PLTN tersebut.

PBB telah menyerukan diakhirinya semua aktivitas militer di daerah sekitar kompleks tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Jumat (26/8) lalu mendesak pengawas nuklir PBB untuk mengirim tim sesegera mungkin.

Seperti dilansir Reuters, Senin (29/8/2022), PLTN Zaporizhzhia yang dikuasai pasukan Rusia sejak Maret lalu, namun masih dioperasikan oleh staf Ukraina itu, menjadi salah satu hotspot utama dalam konflik Ukraina-Rusia selama enam bulan terakhir.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dalam pernyataannya pada Minggu (28/8) waktu setempat, menyatakan Moskow tidak mau mengakui adanya risiko kebocoran radioaktif di PLTN Zaporizhia dan memblokir draf perjanjian soal non-proliferasi nuklir karena menyebut soal risiko itu.

Perusahaan nuklir Ukraina, Energoatom, menyatakan pihaknya tidak memiliki informasi baru soal serangan-serangan di dekat PLTN itu.

Namun Gubernur Zaporizhzhia, Oleksandr Starukh, dalam pernyataan via Telegram pada Minggu (28/8) waktu setempat menyebut pasukan Rusia menyerang gedung-gedung permukiman yang ada di kota utama Zaporizhzhia, yang berjarak dua jam perjalanan dari PLTN itu, dan di kota Orikhiv yang ada di bagian timur.

Lihat juga video '6 Bulan Rusia Invasi Ukraina, PBB: Tak Ada Tanda Akan Mereda':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads