Tolong! Pakistan Butuh Bantuan Keuangan Atasi Banjir Parah

Tolong! Pakistan Butuh Bantuan Keuangan Atasi Banjir Parah

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 29 Agu 2022 11:01 WIB
Jakarta -

Pemerintah Pakistan membutuhkan bantuan keuangan internasional untuk mengatasi banjir parah yang melanda negeri itu. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari yang juga berharap lembaga keuangan seperti Dana Moneter Internasional (IMF) akan memperhitungkan dampak ekonomi.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Senin (29/7/2022), hujan luar biasa lebat telah menyebabkan banjir dahsyat di utara dan selatan negara itu, berdampak pada lebih dari 30 juta orang dan menewaskan lebih dari 1.000 orang.

"Saya belum pernah melihat kehancuran dalam skala ini, saya merasa sangat sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata ... itu luar biasa," kata Bhutto-Zardari dalam sebuah wawancara dengan Reuters, menambahkan banyak lahan tanaman yang siap panen, yang menyediakan banyak mata pencaharian bagi penduduk, telah musnah akibat banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jelas ini akan berpengaruh pada situasi ekonomi secara keseluruhan," ujarnya.

Negara Asia Selatan itu sudah berada dalam krisis ekonomi, menghadapi inflasi yang tinggi, mata uang yang terdepresiasi dan defisit transaksi berjalan.

ADVERTISEMENT

Dewan IMF akan memutuskan minggu ini apakah akan mengeluarkan US$ 1,2 miliar sebagai bagian dari program bailout Pakistan tahap ketujuh dan kedelapan.

"Ke depan, saya berharap tidak hanya IMF, tetapi komunitas internasional dan badan-badan internasional benar-benar memahami tingkat kehancuran ini," katanya.

Menlu Pakistan itu mengatakan bahwa minggu ini pemerintah Pakistan akan meluncurkan seruan yang meminta negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk berkontribusi pada upaya bantuan. Pakistan juga perlu melihat bagaimana akan menangani dampak jangka panjang dari perubahan iklim.

Pemerintah Pakistan sebelumnya telah mengumumkan keadaan darurat untuk menangani banjir musim hujan ini. Para pejabat setempat mengatakan banjir tahun ini sebanding dengan banjir tahun 2010, yang tercatat sebagai yang terburuk ketika sedikitnya 2.000 orang tewas dan nyaris seperlima wilayah Pakistan terendam banjir.

"Saya tidak pernah melihat banjir besar seperti ini karena hujan dalam hidup saya," ucap seorang petani setempat, Rahim Bakhsh Brohi, yang berusia 80-an tahun dari Sukkur, Provinsi Sindh.

Pakistan berada di urutan kedelapan dalam Indeks Risiko Iklim Global, daftar yang disusun LSM lingkungan Germanwatch dengan memasukkan negara-negara yang dianggap paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang dipicu perubahan iklim.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads