Kementerian Luar Negeri Sudan Selatan telah menarik pulang seorang diplomatnya yang berbasis di Amerika Serikat setelah "dugaan insiden pemerkosaan" di New York City.
Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (26/8/2022), diplomat tersebut telah diskors sampai penyelidikan yang sedang berlangsung selesai.
"Dengan sangat menyesal diplomat kami terlibat dalam dugaan insiden pemerkosaan dengan seorang penduduk New York City," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di halaman Twitter resmi pemerintah pada Kamis (25/8) malam waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diplomat yang bersangkutan sekarang kembali ke Sudan Selatan dan telah diskors dari tugasnya, menunggu hasil penyelidikan ini," kata pernyataan itu.
"Pelanggaran seksual dalam bentuk atau jenis apa pun adalah keji dan sepenuhnya tidak dapat diterima," katanya, seraya menambahkan bahwa "komite khusus" sedang memeriksa kasus tersebut.
Pernyataan kementerian itu tidak merinci tuduhan pemerkosaan tersebut. Namun, laporan media AS menyebut diplomat itu dituduh secara paksa memasuki apartemen korban di Manhattan dan memperkosanya pada hari Minggu lalu.
Polisi awalnya menahannya sebelum membebaskannya beberapa jam kemudian setelah dia meminta kekebalan diplomatik.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu (24/8) waktu setempat bahwa mereka "mengetahui insiden itu ... yang melibatkan seorang diplomat yang terakreditasi untuk PBB."
"Kami menanggapi tuduhan ini dengan sangat serius dan bekerja sama dengan Departemen Kepolisian New York dan Kantor Urusan Internasional Wali Kota," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sudan, negara terbaru di dunia, telah menderita ketidakstabilan kronis sejak kemerdekaan pada tahun 2011. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berulang kali mengkritik kepemimpinan Sudan Selatan karena perannya dalam memicu kekerasan, menekan kebebasan politik dan menjarah kas publik.