Duh! Warga Lansia Korut Jual Rumah Demi Bisa Makan

Duh! Warga Lansia Korut Jual Rumah Demi Bisa Makan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 23 Agu 2022 11:51 WIB
Photo taken in Pyongyang, Democratic Peoples Republic of Korea
Ilustrasi (dok. iStock)
Pyongyang -

Situasi memprihatinkan dialami warga lanjut usia (lansia) di Korea Utara (Korut) yang kesulitan untuk menyambung hidup dengan uang pensiun yang sedikit. Beberapa warga lansia Korut terpaksa menjual kupon jatah bir bahkan ada yang menjual rumah demi mendapatkan cukup uang untuk makanan.

Di tengah situasi ekonomi yang sangat buruk, seperti dilansir Radio Free Asia (RFA), Selasa (23/8/2022), besaran gaji dan uang pensiun yang diberikan pemerintah Korut tidak cukup untuk bertahan hidup setidaknya selama beberapa tahun terakhir.

Penutupan perbatasan akibat pandemi virus Corona (COVID-19) telah menghancurkan negara terisolasi itu, termasuk dengan memicu kekurangan pangan yang mendorong lonjakan harga sangat tinggi sehingga warga Korut harus berjuang lebih keras dalam mendapatkan cukup uang untuk bisa makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi warga lansia, opsinya menjadi terbatas. Salah satunya dengan menjual 12 kupon jatah bir yang diberikan pemerintah setiap enam bulan sekali, setara dengan dua liter per bulan.

"Anda bisa melihat warga lansia yang sudah tua dan lemah, menjual tiket bir untuk mendapatkan uang di dekat Bar Bir Taedonggang. Mereka adalah warga lansia yang tidak mampu hidup dengan uang pensiun jaminan sosial mereka yang hanya mencapai sekitar 1.000 Won (Rp 11 ribu) per bulan, sehingga mereka pergi keluar untuk mendapatkan beberapa sen," sebut seorang warga ibu kota Pyongyang yang enggan disebut namanya kepada RFA.

ADVERTISEMENT

Menurut sumber yang dikutip RFA, kupon jatah bir itu dibeli oleh para pedagang yang juga sudah lansia, yang akan menjual kembali kupon-kupon itu dengan sedikit keuntungan. Jika mereka menjual seluruh kupon untuk jatah enam bulan penuh, maka mereka bisa mendapatkan sekitar 9.600 Won (Rp 106 ribu).

Di ibu kota Pyongyang, sebut sumber itu, sejumlah warga lansia bahkan terpaksa menjual rumah-rumah mereka untuk bisa membeli makanan.

"Pada awal Juli, orang tua teman saya, yang tinggal di distrik Chung, menjual apartemen tiga kamar tidur mereka dan pindah ke apartemen satu kamar tidur yang lebih kecil di distrik Mangyongdae. Ayah teman saya, yang dianugerahi gelar kehormatan 'Pahlawan Buruh', dan keluarganya tinggal di apartemen Youngwoong dekat stasiun Pyongyang," tutur sumber yang dikutip RFA.

Gelar kehormatan 'Pahlawan Buruh' memberikan jatah makanan tambahan untuk sang ayah dan menjamin uang pensiun yang besarannya lima kali lipat lebih besar dibandingkan warga lansia lainnya, yakni mencapai 5.000 Won (Rp 55 ribu). Namun uang sebanyak itu hanya cukup untuk membeli 1 kilogram beras.

Lihat juga video '20 Pesawat Tempur Korsel dan AS Beraksi Usai Korut Uji Coba Nuklir':

[Gambas:Video 20detik]



Uang pensiun dari pemerintah yang terlalu sedikit dan kondisi perekonomian sulit yang dipicu pandemi Corona telah membuat situasinya hampir tidak mungkin bagi banyak warga lansia Korut untuk bertahan hidup. Situasinya semakin sulit bagi warga lansia yang tidak memiliki anak untuk merawat mereka dan tidak memiliki pekerjaan untuk mendapat penghasilan tetap.

Warga Korut diharapkan untuk bekerja hingga usia 60 tahun. Setelah itu, mereka bisa menerima uang pensiun yang jumlahnya kecil selama masa pensiun mereka, yakni antara 700 Won (Rp 7 ribu) hingga 1.500 Won (Rp 16 ribu) per bulan.

"Terlepas dari usia Anda, bagaimana Anda bisa hidup hanya dengan 1.000 Won selama sebulan penuh?" ucap sumber lainnya yang dikutip RFA.

Untuk mengatasi masalah kemiskinan di kalangan warga lansia, Korut baru-baru ini membangun rumah jompo baru di setiap provinsi. Namun permintaannya sangat tinggi dan hanya warga lansia dengan keistimewaan yang bisa mendapatkan kamar di rumah jompo itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads