Korban tewas akibat gempuran pasukan Rusia di wilayah Kharkiv, Ukraina, bertambah menjadi enam orang. Presiden Volodymyr Zelensky mengutuk serangan Moskow itu dan berjanji akan membalasnya.
Seperti dilansir AFP, Kamis (18/8/2022), Zelensky menyebut gempuran Rusia yang juga melukai 16 orang lainnya itu 'keji dan sinis'. Sebuah blok apartemen, sebut Zelensky, 'hancur total' akibat gempuran yang terjadi pada Rabu (17/8) waktu setempat itu.
Dia menyebut serangan semacam itu 'tidak memiliki pembenaran dan menunjukkan ketidakberdayaan penyerangnya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak akan memaafkannya, kami akan membalas dendam," tegas Zelensky dalam pernyataan via aplikasi Telegram.
Wali Kota Kharkiv Igor Terekhov dalam pernyataan terpisah via Telegram menyebut gempuran Rusia itu memicu kebakaran di sebuah blok apartemen di bagian timur laut Kharkiv. Dia sebelumnya melaporkan tiga orang tewas dan 10 orang lainnya mengalami luka-luka.
Namun Gubernur Kharkiv Oleg Synegubov mengatakan jumlah korban jiwa telah bertambah.
"Sangat disayangkan, jumlah korban tewas dan korban luka menyusul bombardir... telah bertambah: enam orang tewas dan 16 orang mengalami luka-luka," ucap Synegubov dalam pernyataan via Telegram.
Simak video 'Rusia Serang Kharkiv Ukraina, Zelensky: Kami Akan Membalasnya!':
Kharkiv yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina, dikepung pasukan Rusia pada awal-awal invasi pada akhir Februari lalu. Namun pasukan Moskow -- yang didukung tembakan artileri dan serangan rudal -- gagal untuk merebut dan menguasai Kharkiv.
Ratusan orang, sebut otoritas setempat, tewas akibat pertempuran di wilayah tersebut.
Pada Senin (15/8) waktu setempat, gempuran Rusia menewaskan satu orang dan melukai enam orang lainnya.