Sosok Boris Mints, Miliarder Rusia yang Berani Menentang Putin

Sosok Boris Mints, Miliarder Rusia yang Berani Menentang Putin

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 14 Agu 2022 10:53 WIB
Boris Mints, pengusaha yang menentang Putin (Dok. Getty Images)
Foto: Boris Mints, pengusaha yang menentang Putin (Dok. Getty Images)
Jakarta -

Boris Mints adalah salah satu dari pengusaha kaya Rusia yang menentang Presiden Vladimir Putin dan invasi Ukraina. Boris merupakan pengusaha yang bergerak di bidang pengelolaan dana pensiun dan real estat.

Dilansir dari Majalah Forbes, pada tahun 2017 Boris memiliki kekayaan senilai $ 1,3 miliar.

Boris merupakan pemilik perusahaan induk investasi yang berbasis di Siprus, O1 Group, yang memiliki dana pensiun dan aset real estat di Rusia. Pada tahun 2014 ia menjual 12% saham di anak perusahaan Grup O1 O1 Properties ke Goldman Sachs International.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dia menggunakan keuntungan penjualannya untuk membeli beberapa dana pensiun Rusia dan saham di Austrian CA Immobilien Anlagen, yang berinvestasi di real estate. Mints merupakan sarjana fisika. Pada 1990-an ia bekerja di Komite Pengelolaan Barang Milik Negara dan Administrasi Presiden Rusia.

Kenapa Boris menentang Putin? Baca halaman selanjutnya.

Simak juga 'Negara Barat Kembali Menjanjikan Rp 22,7 T Peralatan Perang untuk Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Boris Mints Menentang Putin

Belakangan, diketahui bahwa Boris termasuk pengusaha kaya raya Rusia yang berani menentang Putin dan invasi Ukraina.

Dilansir dari BBC, Minggu (14/8/2022) selama perang berlangsung, mayoritas figur terkemuka di negara itu memilih diam dan menghindari mengkritik Kremlin.

Menurut Mints, penyebabnya sederhana: "Mereka semua takut."

Kremlin dikenal tidak segan menindak orang-orang yang kritis terhadap Putin, bahkan mengontrol konten di saluran berita Rusia.

Unjuk rasa tanpa izin juga telah dilarang di negara itu sejak 2014.

Mints mengatakan "siapa pun" yang mengkritik Putin secara terbuka "patut khawatir akan keselamatan pribadi".

Melalui wawancara email, Mints mengatakan kepada BBC, "Saya tidak berniat tinggal di shelter bom seperti yang dilakukan Putin."

Mints secara terbuka menentang kebijakan Putin pada 2014 setelah aneksasi Krimea dari Ukraina.

Dia harus meninggalkan Rusia dan pindah ke Inggris pada 2015 di saat "penindakan terhadap oposisi politik meningkat". Pada tahun yang sama, Boris Nemtsov ditembak mati.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads