Keras! China Tak Akan Toleransi Aktivitas Separatis Taiwan

Keras! China Tak Akan Toleransi Aktivitas Separatis Taiwan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 10 Agu 2022 13:51 WIB
In this photo released by Chinas Xinhua News Agency, air force and naval aviation corps of the Eastern Theater Command of the Chinese Peoples Liberation Army (PLA) fly planes at an unspecified location in China, Thursday, Aug. 4, 2022. China conducted
Pesawat tempur China lepas landas dari lokasi dirahasiakan di China saat latihan militer digelar pada Kamis (4/8) lalu (dok. Fu Gan/Xinhua via AP)
Beijing -

China menegaskan tidak akan menoleransi adanya 'aktivitas-aktivitas separatis' di wilayah Taiwan. Otoritas Beijing kembali menyatakan akan merebut kembali Taiwan, secara paksa jika diperlukan.

Seperti dilansir AFP, Rabu (10/8/2022), peringatan China itu dilontarkan beberapa hari setelah latihan militer besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekeliling Taiwan, untuk merespons kunjungan kontroversial Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi.

Kunjungan itu menjadikan Pelosi sebagai pejabat AS dengan posisi paling tinggi yang mengunjungi Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Reaksi keras diberikan China yang berupaya mengisolasi Taiwan dari panggung dunia. Tidak hanya menggelar latihan besar-besaran, China juga memutuskan komunikasi dengan AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Urusan Taiwan di China, pada Rabu (10/8) waktu setempat, menerbitkan buku putih yang isinya menguraikan bagaimana Beijing berniat mengklaim wilayah Taiwan melalui berbagai insentif ekonomi dan tekanan militer.

"Kami siap menciptakan ruang yang luas untuk reunifikasi damai, tapi kami tidak akan memberi ruang untuk aktivitas-aktivitas separatis dalam bentuk apapun," demikian uraian dalam buku putih tu.

ADVERTISEMENT

Ditegaskan China dalam buku putih itu bahwa pihaknya 'tidak akan melepaskan penggunaan kekuatan, dan kami memiliki opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan'.

"Kami hanya akan terpaksa mengambil langkah drastis untuk merespons provokasi elemen separatis atau kekuatan eksternal jika mereka melewati garis merah kami," tegas China dalam buku putihnya.

Simak juga Video: Biden Yakin Militer China Tak Berani Macam-macam di Sekitar Taiwan

[Gambas:Video 20detik]



China terakhir kali menerbitkan buku putih soal Taiwan tahun 2000 lalu. Sejak akhir tahun 1990-an, Taiwan telah berubah dari autokrasi menjadi demokrasi yang dinamis, dan identitas Taiwan yang berbeda telah muncul. Hubungan antara Taiwan dan China memburuk secara signifikan sejak Tsai Ing-wen menjabat Presiden Taiwan tahun 2016.

Tsai dan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa tidak menganggap Taiwan sebagai bagian dari China.

Buku putih China soal Taiwan itu juga menjanjikan kemakmuran ekonomi Taiwan serta 'keamanan dan martabat yang lebih besar' setelah 'reunifikasi'. Namun tawaran itu datang di bawah bayang-bayang latihan militer besar-besaran yang digelar China di sekitar wilayah Taiwan, termasuk latihan blokade.

Latihan itu memicu kekhawatiran bahwa pemimpin Partai Komunis China tengah mempersiapkan invasi. Latihan militer China yang sebelumnya disebut akan selesai pada Minggu (7/8) waktu setempat, ternyata berlanjut hingga pekan ini tanpa ada konfirmasi kapan akan benar-benar berakhir.

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dalam pernyataannya pada Rabu (10/8) waktu setempat menyebut latihan itu fokus pada menetapkan dominasi di udara dan merilis video serta foto yang menunjukkan jet-jet tempur Beijing melakukan manuver di udara.

Otoritas Taiwan menuduh China memanfaatkan kunjungan Pelosi sebagai dalih untuk latihan invasi ke wilayahnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads