"Pada saat Pelosi telah menciptakan kontroversi di Taiwan, kantor kepresidenan mungkin ingin menjauhkan diri dari konflik politik apa pun," kata Yang Seung-ham, profesor emeritus sains politik di Universitas Yonsei di Seoul.
"Bagaimanapun, dia cuma orang nomor tiga di AS, dan tidak ada salahnya bagi Yoon untuk menyapanya secara langsung," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama lawatan singkatnya di Korea Selatan, Pelosi dan delegasi kongresnya bertemu dengan para anggota parlemen di parlemen di Seoul. Dalam pertemuan itu, mereka setuju untuk bekerja sama guna menghentikan upaya pengembangan senjata nuklir Korea Utara.
Sebelumnya, AS dan Korea Selatan telah memperingatkan bahwa rezim Kim Jong-un akan segera melakukan uji coba nuklir pertamanya sejak 2017.
Selama di Korsel, Pelosi juga pergi ke desa gencatan senjata Panmunjom di Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.
(ita/ita)