Latihan militer besar-besaran yang digelar China di sekitar wilayah Taiwan berdampak pada aktivitas penerbangan sipil di kawasan tersebut. Sejumlah maskapai terpaksa membatalkan penerbangan tujuan Taipei dan mengalihkan beberapa penerbangan lainnya yang melintasi rute dekat lokasi latihan militer China itu.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/8/2022), latihan militer China itu diketahui merespons kunjungan kontroversial Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan pada Selasa (2/8) dan Rabu (3/8) waktu setempat.
Wilayah udara yang menjadi lokasi latihan militer China itu diketahui ditutup untuk lalu lintas udara sipil. China dijadwalkan akan menggelar latihan militernya hingga Minggu (7/8) siang mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China mengerahkan sejumlah pesawat tempur dan menembakkan rudal balistik ke perairan dekat Taiwan pada Kamis (4/8), dalam latihan militer terbesar yang pernah dilakukannya di Selat Taiwan. Latihan itu digelar di enam zona berbeda yang mengelilingi Taiwan dengan melibatkan Angkatan Laut, Angkatan Udara dan departemen lainnya.
Wilayah udara yang digunakan dalam latihan militer itu relatif kecil, namun gangguannya menghambat aktivitas perjalanan di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Timur.
Maskapai Korean Air Lines menyatakan harus membatalkan penerbangan antara Seoul dan Taipei pada Jumat (5/8) ini dan Sabtu (6/8) besok. Disebutkan juga bahwa penerbangan pada Minggu (7/8) mendatang akan mengalami penundaan akibat latihan militer China itu.
Singapore Airlines juga melaporkan pembatalan penerbangan rute Singapura-Taipei pada Jumat (5/8) waktu setempat karena adanya 'pembatasan wilayah udara yang berkembang'. Dinyatakan Singapore Airlines bahwa pihaknya terus memantau situasi jika diperlukan lebih banyak penyesuaian.
Maskapai Hong Kong, Cathay Pacific Airways, menyatakan pada Kamis (4/8) waktu setempat bahwa penerbangannya menghindari zona wilayah udara di sekitar Taiwan -- langkah yang berakibat pada waktu terbang yang lebih lama untuk beberapa penerbangan.
Layanan pelacakan penerbangan, FlightRadar24, menunjukkan maskapai-maskapai Taiwan seperti China Airlines dan EVA Airways masih melayani penerbangan dari dan ke wilayah Taiwan hingga Jumat (5/8) pagi.
Maskapai lain seperti Philippine Airlines dan sejumlah maskapai kargo seperti FedEx dan United Parcel Service (UPS) juga masih mengoperasikan penerbangan normal, namun menghindari area-area yang terdampak latihan militer China.
Demikian halnya dengan maskapai Emirates, yang menurut situs resminya, masih dijadwalkan untuk terbang ke Taipei pada Jumat (5/8) waktu setempat.
OPSGROUP, kelompok kerja sama industri penerbangan yang saling membagikan risiko penerbangan, menyebut latihan militer China berdampak pada rute-rute penerbangan utama antara Asia Tenggara dan Asia Timur Laut, yang memicu pengalihan penerbangan yang berdampak pada waktu terbang lebih lama dan penggunaan bahan bakar lebih banyak.
Otoritas Taiwan, seperti dilansir kantor berita Central News Agency (CNA), menyatakan tengah berunding dengan dua negara tetangganya, Jepang dan Filipina, untuk mencari alternatif rute penerbangan.