Usai kunjungan kontroversial ke Taiwan, Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi melanjutkan perjalanannya ke Korea Selatan (Korsel). Salah satu agenda yang akan dilakukan Pelosi adalah mengunjungi perbatasan Korsel dengan Korea Utara (Korut).
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (4/8/2022), Pelosi yang tiba di Seoul pada Rabu (3/8) tengah malam, menurut seorang pejabat Korsel yang enggan disebut namanya, akan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang dijaga ketat, di mana pasukan Korsel dan Korut saling berhadapan.
Menurut pejabat Korsel itu, Pelosi tepatnya akan mendatangi Area Keamanan Bersama (JSA) atau yang juga disebut sebagai desa gencatan senjata Panmunjom yang terletak di dalam DMZ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika kunjungan ke DMZ itu sungguh dilakukan, maka Pelosi akan menjadi pejabat AS dengan posisi tertinggi yang pernah berkunjung setelah mantan Presiden Donald Trump yang bertemu pemimpin Korut Kim Jong-Un di sana tahun 2019 lalu.
Pelosi dilaporkan bertemu para pejabat Kedutaan Besar AS di Seoul pada Kamis (4/8) pagi waktu setempat, sebelum bertemu dan berbicara dengan Ketua Parlemen Korsel Kim Jin-pyo juga para anggota parlemen lainnya.
Pernyataan bersama yang dirilis usai pertemuan itu menyebut mereka menyampaikan kekhawatiran atas ancaman nuklir dan rudal Korut yang semakin berkembang.
Disebutkan juga bahwa dalam pertemuan itu, Pelosi dan Kim berjanji untuk mendukung upaya mempertahankan pencegahan yang kuat terhadap Korut dan mewujudkan denuklirisasi Semenanjung Korea.
Ditambahkan para pejabat setempat bahwa Pelosi juga dijadwalkan berbicara via telepon dengan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol, yang sedang berlibur pekan ini. Yoon yang menjabat sejak Mei lalu, berjanji untuk memperkuat hubungan dengan AS, termasuk meningkatkan latihan militer bersama yang selalu memancing kemarahan Korut.
Dari Korsel, Pelosi akan melanjutkan kunjungan ke Jepang yang menjadi tujuan akhir dalam rangkaian kunjungan ke kawasan Asia.
Sebelum tiba di Seoul, Pelosi memicu ketegangan dengan kunjungannya ke Taiwan yang terang-terangan mengabaikan berbagai peringatan dan ancaman China. Beijing menganggap kunjungan Pelosi sebagai provokasi besar dan menggelar latihan besar-besaran di sekeliling Taiwan sebagai respons.
China sendiri merupakan sekutu penting dan mitra perdagangan utama Korut. Dalam tanggapannya pada Rabu (3/8) waktu setempat, otoritas Korut mengkritik kunjungan Pelosi sebagai 'campur tangan kurang ajar' dalam urusan internal China dan menyalahkan AS karena meningkatkan ketegangan di kawasan.
Lihat juga video 'Respons Amarah China, Pelosi: Kami Berkomitmen untuk Keamanan Taiwan':