Pelosi telah meninggalkan Taiwan pada Rabu (3/8) malam, setelah 19 jam berada di Taipei dalam kunjungan bersejarah sekaligus kontroversial di tengah amarah China. Kunjungan itu menjadikan Pelosi sebagai pejabat AS dengan posisi tertinggi yang datang ke Taiwan dalam 25 tahun terakhir.
Kunjungan Pelosi memicu reaksi penuh amarah dari China, yang berjanji akan memberikan 'hukuman' kepada pihak-pihak yang menyinggungnya. Beijing juga mengumumkan digelarnya latihan militer besar-besaran di perairan yang mengelilingi Taiwan, yang dianggap sebagai bagian wilayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taiwan mengecam latihan militer besar-besaran China itu, dengan menyebutnya akan mengancam keamanan kawasan Asia Timur. Namun China membela diri dengan menyebut latihan militer semacam itu 'diperlukan dan adil'. Beijing kemudian menyalahkan AS dan sekutunya atas eskalasi ini.
"Dalam pergulatan saat ini seputar kunjungan Pelosi ke Taiwan, Amerika Serikat adalah provokatornya, China adalah korbannya. Provokasi bersama oleh AS dan Taiwan terjadi terlebih dulu, pertahanan China yang adil terjadi setelahnya," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.
(nvc/idh)