Wakil rakyat Paman Sam menginjakkan kaki di Taiwan. China daratan tidak terima. Meski negaranya Xi Jinping geram, namun Paman Sam tak mau segera angkat kaki.
Taiwan adalah pulau di tenggara daratan China. Pemerintahan di Taiwan saat ini adalah turunan dari Partai Nasionalis Kuomintang pimpinan Chiang Kai-sek yang kalah perang melawan Partai Komunis China pimpinan Mao Zedong, tahun 1949.
Waktu berlalu, Taiwan menjadi negara demokratis, beribu kota di Taipei, merasa punya kedaulatan terlepas dari kontrol RRC. Namun di sisi lain, Republik Rakyat China merasa bahwa Taiwan adalah bagian darinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan kedua negara menjadi tidak terlalu akur, rentan tersinggung, dan gampang panas meski juga tidak perang. Setahun belakangan ini, ada potensi perang meletus. Di situasi inilah Amerika Serikat (AS) kemudian datang.
Perkembangan terbaru, Ketua House of Representatives (HOR) atau DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, bertemu dengan parlemen Taiwan. Meski begitu, kedatangan wakil rakyat Paman Sam itu bukan untuk mengajak perang siapa-siapa.
Seperti dilansir AFP, Rabu (3/8/2022), Pelosi yang berusia 82 tahun mendarat di Taipei pada Selasa (2/8) tengah malam waktu setempat, di tengah rentetan peringatan dan ancaman yang dilontarkan Beijing yang masih memandang Taiwan sebagai bagian wilayah kedaulatannya.
Selanjutnya, tekad Paman Sam tak tinggalkan Taiwan:
Tekad Paman Sam tak tinggalkan Taiwan
Kunjungan ini menjadikan Pelosi sebagai pejabat AS dengan posisi tertinggi yang melakukan kunjungan ke Taiwan dalam 25 tahun terakhir.
"Kami datang dalam persahabatan ke Taiwan, kami datang dalam damai ke kawasan ini," ucap Pelosi dalam pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Taiwan, Tsai Chi-chang, pada Rabu (3/8) waktu setempat.
Mesi tidak mengajak Taiwan perang melawan RRC, namun Pelosi menyatakan kunjungan ini mendukung demokrasi Taiwan. AS bersolidaritas dengan 23 juta rakyat di negara yang berada di Pulau Formosa itu.
"Solidaritas Amerika dengan 23 juta rakyat taiwan jauh lebih penting sekarang daripada sebelumnya, saat dunia menghadapi pilihan antara otokrasi dan demokrasi," cetusnya dalam pernyataan tertulis itu.
![]() |
Nancy sudah bertemu dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen. Dilansir CNN, Tsai menganugerahkan penghargaan sipil tertinggi Taiwan kepada Pelosi. Dalam kesempatan itu, Pelosi menyatakan komitmen setia negaranya ke Taiwan.
"Hari ini, delegasi kami ... datang ke Taiwan untuk memperjelas bahwa kami tidak akan meninggalkan komitmen kami pada Taiwan dan kami bangga dengan persahabatan kita yang langgeng," ucap Pelosi dalam sambutannya saat berdiri di sebelah Tsai dalam pertemuan itu.
Simak video 'Respons Amarah China, Pelosi: Kami Berkomitmen untuk Keamanan Taiwan':
Selanjutnya, China geram:
China Geram
Kedatangan Pelosi ini memicu kegeraman China. Negeri Tirai Bambu langsung memanggil Duta Besar AS di Beijing, Nicholas Burns, untuk memperingatkan bahwa Washington DC akan 'membayar harga' atas kunjungan Pelosi itu.
"Langkah ini sangat mengerikan dan konsekuensinya sangat serius," kata Wakil Menteri Luar Negeri China, Xie Feng, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
"China tidak akan tinggal diam," imbuhnya.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyebut kuncungan Pelosi ke Taiwan adalah lelucon. Wang Yi menganggap AS telah melanggar kedaulatan China dengan dalih demokrasi. Dia memperingatkan dengan kalimat mengerikan.
"Mereka yang bermain api akan binasa olehnya dan mereka yang menyinggung China akan dihukum," kata Wang Yi.
![]() |
Jet tempur China menyusup ke Taiwan
Sebanyak 21 pesawat tempur China terdeteksi mengudara ke dalam zona pertahanan udara Taiwan saat Nancy Pelosi berkunjung.
Seperti dilansir AFP, Rabu (3/8), Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya menyebut pesawat-pesawat tempur China itu terdeteksi mengudara hingga ke dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan pada Selasa (2/8) waktu setempat.
"21 pesawat PLA ... memasuki ADIZ Taiwan bagian barat daya pada 2 Agustus 2022," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan via Twitter.
ADIZ Taiwan merupakan zona yang lebih luas dari wilayah udara teritorial Taiwan yang tumpang tindih dengan sebagian zona pertahanan udara China.
Secara umum, ADIZ berbeda dengan wilayah udara sebuah negara. ADIZ merupakan area di mana negara-negara bisa secara sepihak menuntut pesawat asing untuk mengambil langkah-langkah khusus untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri, tanpa adanya hukum internasional yang mengatur ADIZ.