Tentara Republik Demokratik Kongo membunuh 11 anggota milisi Pasukan Demokrat Sekutu (ADF). Kelompok tersebut diklaim oleh kelompok negara Islam sebagai afiliasi lokalnya di timur negara itu.
Dilansir dari AFP, Rabu (3/8/2022), ADF adalah salah satu kelompok yang paling kejam dari lebih dari 120 milisi yang berkeliaran di bagian timur Kongo yang bermasalah.
Kelompok itu disalahkan atas ribuan kematian di provinsi Kivu Utara dan Ituri. ADF disebut kelompok yang melakukan serangan bom di Uganda pada tahun lalu.
Baca juga: 36 Orang Tewas saat Protes Anti-PBB di Kongo |
Juru bicara tentara Kongo di kota Beni di Kivu Utara, Kapten Antony Mualushayi, mengatakan bahwa tentara Kongo telah membunuh 11 pejuang ADF pada Selasa (2/8).
Sehari sebelumnya, tentara Kongo juga telah membunuh delapan anggota milisi Mai-Mai Mazembe di wilayah Lubero di Kivu Utara. Dua tentara tewas dalam bentrokan itu.
Istilah 'Mai-Mai' digunakan secara luas di Kongo untuk menggambarkan kelompok bersenjata yang mengklaim mewakili komunitas dalam perseteruan etnis.
Presiden Kongo Felix Tshisekedi mengganti administrator sipil Kivu Utara dan Ituri dengan anggota pasukan keamanan dalam upaya untuk membendung kekerasan. Namun, serangan pemberontak terhadap warga sipil terus berlanjut.
Simak video '36 Orang Tewas saat Protes Anti-PBB di Kongo':
