Dokter Gedung Putih mengungkap gejala COVID-19 Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden (79) terus membaik. Biden juga disebut merespons pengobatan dengan baik usai 2 hari positif Corona.
Dilansir AFP, Minggu (24/7/2022), Biden, yang melakukan karantina di Gedung Putih, menyelesaikan hari kedua penuh Paxlovid pada Jumat (22/7) malam. Hal itu ditulis dokternya Kevin O'Connor dalam sebuah memorandum kepada sekretaris pers Gedung Putih.
O'Connor mengatakan pemimpin AS itu terus mengalami sakit tenggorokan, pilek, batuk, dan nyeri tubuh. Dia menambahkan gejala yang dirasakan Biden tidak terlalu merepotkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak terlalu merepotkan," katanya.
O'Connor menyebut denyut nadi, tekanan darah, laju pernapasan, dan suhu Biden 'tetap normal sepenuhnya. "Saturasi oksigennya terus sangat baik di udara ruangan, sementara paru-parunya bersih," menurut O'Connor.
Dia menulis bahwa Biden akan terus menggunakan Paxlovid, serta menggunakan Tylenol dan inhaler untuk batuknya 'sesuai kebutuhan'. O'Connor menyebut Biden tidak mengalami sesak napas.
"(Presiden) tidak mengalami sesak napas sama sekali," tambah O'Connor.
Dia mengatakan bahwa hasil pengurutan utama menunjukkan Biden kemungkinan besar telah menderita subvarian Omicron BA.5 yang sangat menular, yang saat ini memicu gelombang COVID baru di Amerika Serikat.
Sementara Biden dilaporkan dalam kesehatan umum yang baik, sebagai presiden AS tertua yang pernah terpilih, usianya meningkatkan kekhawatiran atas dampak COVID.
Gedung Putih telah menekankan sejak diagnosis Biden bahwa presiden telah divaksinasi dosis lengkap dan dua kali booster.
O'Connor menegaskan kembali bahwa presiden akan tetap mengisolasi diri sesuai dengan pedoman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, dan bahwa timnya akan terus memantaunya 'dengan cermat'.
Lihat juga Video: Bertemu Putin-Raisi, Erdogan Minta Bantuan Lawan Teroris di Suriah