Parlemen Sri Lanka Mulai Pemilihan Presiden Baru

Parlemen Sri Lanka Mulai Pemilihan Presiden Baru

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 20 Jul 2022 13:51 WIB
Sri Lankan President Gotabaya Rajapaksa delivers his policy speech in the Parliament in Colombo, Sri Lanka, Thursday, Aug. 20, 2020. (AP Photo/Eranga Jayawardena)
Parlemen Sri Lanka mulai memilih presiden baru pengganti Gotabaya Rajapaksa yang mengundurkan diri (dok. AP/Eranga Jayawardena)
Kolombo -

Parlemen Sri Lanka memulai pemungutan suara atau voting untuk memilih presiden baru yang akan menggantikan Gotabaya Rajapaksa yang mengundurkan diri usai melarikan diri ke luar negeri. Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe disebut-sebut sebagai kandidat terdepan untuk menggantikan Rajapaksa.

Seperti dilansir AFP, Rabu (20/7/2022), satu per satu anggota parlemen memasuki bilik pemungutan suara yang digelar di ruang sidang parlemen pada Rabu (20/7) waktu setempat, untuk memilih satu dari tiga kandidat yang akan menjabat Presiden baru Sri Lanka yang tengah dilanda krisis ekonomi parah.

"Para anggota diingatkan bahwa mengambil foto surat suara atau menunjukkannya kepada orang lain merupakan pelanggaran," tegas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Parlemen Sri Lanka, Dhammika Dasanayake, sebelum pemungutan suara dimulai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui bahwa pemilu-pemilu sebelumnya di Sri Lanka kerap diwarnai tuduhan korupsi dan jual-beli suara.

Dalam pemungutan suara ini, para anggota parlemen akan memberi peringkat pada para kandidat berdasarkan preferensi, dengan lebih dari separuh suara anggota parlemen diperlukan oleh kandidat untuk bisa dinyatakan menang.

ADVERTISEMENT

Jika tidak ada kandidat yang mendapatkan jumlah suara yang diperlukan, maka kandidat dengan jumlah suara paling sedikit akan dieliminasi dan suaranya didistribusikan sesuai dengan preferensi kedua.

Kandidat yang memenangkan pemungutan suara dalam parlemen akan memimpin Sri Lanka, yang kini menjadi negara bangkut yang sedang dalam pembicaraan bailout dengan Dana Moneter Internastional (IMF), dengan 22 juta jiwa rakyatnya mengalami kekurangan pangan, bahan bakar dan obat-obatan.

Presiden baru Sri Lanka akan menjabat untuk sisa masa jabatan Rajapaksa, yang berlangsung hingga November 2024 mendatang.

Simak Video 'Warga Sri Lanka Demo Tolak PM Wickremesinghe Maju Nyapres!':

[Gambas:Video 20detik]



Ketiga kandidat dalam pemungutan suara ini terdiri atas Wickremesinghe (73) yang sudah enam periode menjabat PM Sri Lanka, kemudian mantan Menteri Pendidikan Dullas Alahapperuma (63) yang mendapat dukungan oposisi utama dan pemimpin sayap kiri Anura Dissanayake (53).

Alahapperuma yang mantan jurnalis itu menjanjikan akan membentuk 'pemerintahan konsensual yang sebenarnya untuk pertama kalinya dalam sejarah' Sri Lanka. Jika menang, dia diperkirakan akan menunjuk pemimpin oposisi Sajith Premadasa sebagai PM-nya.

Namun para analis menyebut Wickremesinghe, yang kini menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Presiden, sebagai kandidat terdepan, meskipun sosoknya dibenci oleh demonstran Sri Lanka yang memandangnya sebagai sekutu Rajapaksa.

Diketahui juga bahwa Wickremesinghe didukung oleh Partai Podujana Peramuna (SLPP) yang menaungi Rajapaksa. SLPP mendominasi palemen dengan 225 kursi.

Jika memenangkan pemungutan suara, Wickremesinghe diperkirakan akan menunjuk Menteri Administrasi Publik Dinesh Gunawardena (73), bekas teman sekolah dan loyalis kuat Rajapaksa, sebagai PM baru Sri Lanka.

Para pengamat juga meyakini bahwa Wickremesinghe akan menindak keras para demonstran jika dia terpilih menjadi Presiden baru Sri Lanka. Para demonstran yang turun ke jalanan pekan ini juga menuntut Wickremesinghe mundur dan menuduhnya melindungi kepentingan Rajapaksa.

Mahinda Rajapaksa, kakak Gotabaya Rajapaksa dan mantan Presiden Sri Lanka, diketahui tetap berada di negara tersebut dan sejumlah sumber partai menyebut dia menekan para legislator SLPP untuk mendukung Wickremesinghe. Mahinda Rajapaksa merupakan pemimpin klan Rajapaksa yang menguasai politik Sri Lanka selama bertahun-tahun.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads