Jurnalis Israel, Gil Tamari membuat gempar setelah mengungkapkan dirinya berhasil menyusup masuk ke kota suci umat Islam, Mekah di Arab Saudi. Editor berita dunia di televisi Channel 13 itu bahkan menyiarkan cuplikan dirinya berkendara di kota yang hanya boleh dikunjungi umat Muslim tersebut.
Dilansir dari media Israel, The Times of Israel, Rabu (20/7/2022), Tamari menunjukkan dirinya tengah berkendara di bawah gerbang ikonik Mekah dan melewati Masjidil Haram, di mana Ka'bah berlokasi. Wajah pengemudinya diburamkan.
Dalam gambar yang dibagikan oleh jaringan media tersebut, Tamari juga terlihat berada di Gunung Arafat, sekitar 15 kilometer (sembilan mil) dari Mekah, tempat umat Islam berkumpul selama musim haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporannya, pria itu mengatakan bahwa "Mekah adalah kota suci bagi Islam dan non-Muslim tidak diizinkan masuk".
"Saya adalah jurnalis Israel pertama yang menyiarkan dari sini, bahkan dalam bahasa Ibrani," ujar Tamari seperti dikutip Bloomberg, Rabu (20/7/2022). Tamari mengatakan bahwa merupakan impiannya untuk mengunjungi Mekah. Dia mengatakan bahwa orang yang mengantarkannya ke kota itu tidak mengetahui dirinya seorang jurnalis Israel.
Laporan dan video Tamari ini muncul beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan penerbangan nonstop pertama dari Israel ke Arab Saudi.
Kerajaan Saudi mengumumkan sehari sebelumnya bahwa mereka telah membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai termasuk maskapai penerbangan Israel dan penerbangan dari Israel.
Simak juga 'Aksi Protes Ribuan Warga Palestina Tentang Kedatangan Joe Biden':
Pengumuman Israel itu dianggap sebagai bagian dari upaya yang dimediasi AS untuk memajukan langkah-langkah normalisasi hubungan antara Israel dan Saudi. Pengumuman itu terjadi ketika Biden mengunjungi Israel, beberapa jam sebelum dia melakukan perjalanan ke Jeddah dan bertemu dengan para pemimpin Saudi.
Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan bahwa keputusan Riyadh untuk membuka wilayah udaranya "tidak ada hubungannya dengan hubungan diplomatik dengan Israel dan dengan cara apa pun bukan pendahuluan untuk langkah lebih lanjut menuju normalisasi."
Sebelumnya pada tahun 2020, Israel menandatangani perjanjian yang disponsori AS untuk menormalkan hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Arab Saudi, yang disebut-sebut memiliki hubungan rahasia dengan Israel, belum bergabung dalam perjanjian tersebut.