Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pasukan negaranya kini mampu memicu 'kerugian signifikan' bagi pasukan Rusia yang terus menginvasi negara tersebut. Para pejabat Ukraina mengklaim pasokan persenjataan negara-negara Barat telah mengubah keseimbangan di medan pertempuran dengan Rusia.
Seperti dilansir CNN, Selasa (19/7/2022), Zelensky dalam pesan videonya pada Senin (18/7) waktu setempat menyatakan pasukan Ukraina 'mampu menimbulkan kerugian logistik yang signifikan' pada pasukan Rusia.
"Angkatan Bersenjata negara kita berhasil memicu kerugian logistik yang signifikan pada penjajah," ucap Zelensky dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semakin sulit bagi pasukan Rusia untuk mempertahankan posisi di wilayah yang telah direbut," imbuhnya.
"Selangkah demi selangkah, kita bergerak maju, mengganggu pasokan penjajah, dan mengidentifikasi dan menetralisasi para kolaborator," cetus Zelensky.
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valeriy Zaluzhniy, dalam pernyataan terpisah menyebut 'kedatangan tepat waktu' dari artileri jarak jauh, seperti Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan Amerika Serikat (AS), telah membantu mengubah keseimbangan di medan pertempuran.
"Kita berhasil menstabilkan situasi. Ini rumit, intens, tapi sepenuhnya terkendali. Faktor penting yang berkontribusi bagi pertahanan garis dan posisi defensif kita adalah kedatangan tepat waktu M142 HIMARS, yang mengirimkan serangan bedah (surgical strikes) pada pos kendali musuh, amunisi dan depot penyimpanan bahan bakar," sebut Zaluzhniy dalam pernyataannya.
Surgical strikes merupakan serangan militer yang dimaksudkan hanya untuk merusak target militer yang sah, tanpa adanya kerusakan atau korban tambahan.
Simak Video 'Ini yang Dibahas Saat Menlu AS Bertemu Istri Zelensky':
CNN mengidentifikasi nyaris 20 serangan jauh di belakang garis depan Rusia, baik di Donetsk, Luhansk, Mykolaiv maupun Kherson sejauh ini. Beberapa serangan itu, sebut CNN, memicu ledakan besar dan banyak detonasi.
Zaluzhniy menyatakan dirinya telah berterima kasih kepada Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley atas bantuan AS dan sekutu-sekutunya 'dalam perjuangan untuk kebebasan'.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, menuturkan hal senada saat berbicara kepada televisi lokal Ukraina.
"Hari ini, kita benar-benar memiliki situasi yang sama sekali berbeda dibandingkan sebulan lalu. Sekarang, berkat fakta bahwa kita menerima cukup banyak senjata dari mitra-mitra kita, kita telah menetapkan keseimbangan tertentu dalam posisi-posisi tertentu," ucap Danilov.
Disebutkan juga oleh Danilov bahwa Ukraina masih menginginkan lebih banyak senjata di masa depan untuk membalikkan keseimbangan yang menguntungkan pihaknya 'sehingga kita memiliki sebanyak mungkin kemampuan untuk mengakhiri perang ini sesegera mungkin'.
Berbicara soal situasi di Donbas yang menjadi fokus serangan Rusia beberapa waktu terakhir, kepala otoritas militer regional Luhansk, Serhiy Hayday, menyebut 'senjata-senjata Barat bekerja tidak berfungsi 100 persen, tapi 200 persen karena gudang-gudang (Rusia) telah diledakkan'.
"Pos-pos komando juga diledakkan," imbuhnya.
"Kita bisa memahami dengan jelas bahwa Rusia benar-benar takut akan peningkatan lebih lanjut untuk senjata-senjata Barat itu," ucap Hayday.