Pasukan Rusia terus menggempur wilayah Donetsk, Ukraina timur. Dinas darurat Ukraina mengatakan pada Senin (18/7) bahwa gempuran Rusia telah menghancurkan sebuah bangunan dan menewaskan enam orang di dalamnya.
Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (18/7/2022), serangan itu terjadi di kota Toretsk di wilayah Donetsk.
"Pagi-pagi sekali, kota Toretsk digempur. Sebuah bangunan dua lantai dengan orang-orang di dalamnya hancur," kata dinas darurat dalam sebuah pernyataan di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas penyelamat menemukan dan mengangkat lima mayat secara total. Tiga orang berhasil diselamatkan dari puing-puing dan satu di antaranya meninggal di rumah sakit," demikian pernyataan itu.
Dalam gambar yang didistribusikan oleh para pejabat terlihat para petugas penyelamat dengan helm biru terlihat menggali puing-puing dan membersihkan puing-puing dari sisa-sisa bangunan yang runtuh.
Toretsk, sebuah kota dengan perkiraan populasi 30.000 orang terletak sekitar 50 kilometer (30 mil) selatan Kramatorsk, salah satu kota terakhir yang dikuasai Ukraina di Ukraina timur.
Pasukan Rusia terus berupaya untuk merebut seluruh wilayah Donbas. Mereka baru-baru ini berhasil merebut kendali kota Lysychansk dan Severodonetsk dari pasukan Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mulai melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari dengan menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi tetangganya itu dan menyingkirkan para nasionalis berbahaya.
Simak video 'Kutukan Keras Zelensky Untuk Serangan Rudal Rusia di Vinnytsia':
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia telah menggunakan lebih dari 3.000 rudal jelajah hingga saat ini, dan "mustahil untuk menghitung" jumlah artileri dan serangan-serangan lainnya sejauh ini.
Tetapi pengiriman senjata jarak jauh negara-negara Barat mulai membantu Ukraina di medan perang. Otoritas Ukraina menyebut serangkaian serangan berhasil dilakukan pada 30 pusat logistik dan amunisi Rusia, dengan menggunakan beberapa sistem peluncuran roket yang baru-baru ini dipasok oleh Barat.
Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina, serangan-serangan itu telah menyebabkan kekacauan pada jalur pasokan Rusia dan secara signifikan mengurangi kemampuan ofensif Rusia.
Pejabat-pejabat Ukraina mengatakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan Amerika Serikat yang mereka mulai terima bulan lalu, memungkinkan mereka mencapai target-target di Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014, dan daerah-daerah lain yang diduduki Rusia.