Inggris dan Prancis dalam kondisi siaga tinggi pada Senin (18/7) waktu setempat untuk menghadapi suhu panas yang mencetak rekor akibat gelombang panas ekstrem yang menyiksa. Gelombang panas itu terjadi saat kebakaran hutan terus berkobar tanpa tanda-tanda mereda di sebagian wilayah Eropa barat daya.
Seperti dilansir AFP, Senin (18/7/2022), pakar prakiraan cuaca menempatkan 15 departemen Prancis dalam kondisi siaga tertinggi untuk suhu udara ekstrem. Sementara pemerintah Inggris dituding gagal mengatasi secara serius keadaan darurat akibat gelombang panas, yang oleh para prakirawan cuaca dinilai bisa membahayakan nyawa.
Gelombang panas yang menyebar ke wilayah utara ini merupakan yang kedua menyelimuti sebagian wilayah Eropa bagian barat daya dalam beberapa pekan terakhir. Situasi ini diperburuk oleh kebakaran hutan di Prancis, Yunani, Portugal dan Spanyol yang menghanguskan ribuan hektare lahan dan memaksa ribuan orang juga para turis mengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ilmuwan menyalahkan perubahan iklim dan memprediksi cuaca ekstrem yang lebih sering dan lebih intens, seperti gelombang panas dan kekeringan.
Di area hutan Landes yang ada di wilayah Aquitaine, Prancis, prakirawan cuaca Olivier Prous memperingatkan bahwa suhu udara 'akan mencapai di atas 42 derajat Celsius' pada Senin (18/7) waktu setempat.
Dan wilayah Brittany, yang sampai saat ini lolos dari gelombang panas, menurut para pakar, bisa mencapai suhu udara hingga setinggi 40 derajat Celsius yang akan mencetak rekor tertinggi untuk kawasan tersebut.
Di wilayah Gironde, para petugas pemadam kebakaran sepanjang akhir pekan terus berjuang memadamkan kebakaran hutan yang telah menghanguskan area seluas nyaris 11.000 hektare sejak Selasa (12/7) pekan lalu.
Simak juga video 'Panas Ekstrem! Suhu di Inggris Diprediksi Capai 40 Derajat Celcius':
Sementara di Spanyol, otoritas setempat mengumumkan bahwa seorang personel pemadam kebakaran tewas pada Minggu (17/7) waktu setempat saat bertugas memadamkan kebakaran hutan di wilayah Losacio, Zamora bagian barat laut. Kebakaran hutan itu telah menewaskan sejumlah warga sipil dan personel darurat sejak pekan lalu.
Kebakaran hutan di Prancis memaksa lebih dari 16.000 orang -- baik penduduk setempat maupun turis -- untuk mengungsi. Tujuh kamp penampungan darurat telah disiapkan untuk para pengungsi.
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengumumkan pihaknya akan mengirimkan tiga pesawat pemadam tambahan, 200 personel pemadam kebakaran dan lebih banyak truk pemadam.
"Di beberapa daerah barat daya, akan terjadi apokalips gelombang panas," sebut pakar meteorologi Francois Gourand kepada AFP.