Xi Jinping Kunjungi Xinjiang, Pertama Sejak Geger Penahanan Uighur

Xi Jinping Kunjungi Xinjiang, Pertama Sejak Geger Penahanan Uighur

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 15 Jul 2022 15:42 WIB
Chinese President Xi Jinping attends the commemoration of the 110th anniversary of the Xinhai Revolution which overthrew the Qing Dynasty and led to the founding of the Republic of China, at the Great Hall of the People in Beijing on October 9, 2021. (Photo by Noel Celis / AFP)
Presiden China Xi Jinping (Foto: AFP/NOEL CELIS)
Jakarta -

Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan publik ke Xinjiang. Ini merupakan kunjungan publik Xi yang pertama sejak tindakan keras aparat di wilayah itu membuat Beijing dituduh menahan lebih dari satu juta orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya di kamp-kamp.

Amerika Serikat dan para anggota parlemen di negara-negara Barat lainnya telah menyebut tindakan China di Xinjiang sebagai "genosida", dan menjatuhkan sanksi-sanksi atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Beijing telah membantah tuduhan itu, menyebutnya sebagai "kebohongan abad ini". Beijing bersikeras bahwa kebijakannya telah membantu memerangi ancaman ekstremisme.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (15/7/2022), kantor berita China, Xinhua melaporkan bahwa dalam kunjungan ke Xinjiang, Xi Jinping memuji langkah-langkah yang dibuat di wilayah tersebut.

Ini merupakan kunjungan pertama Xi ke Xinjiang sejak 2014, ketika tiga orang tewas dalam serangan yang menandai dimulainya kampanye penahanan massal tiga tahun kemudian.

ADVERTISEMENT

Xi juga dilaporkan memuji pekerjaan Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang (XPCC), sebuah organisasi paramiliter yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Kelompok itu telah membuat "kemajuan besar" dalam reformasi dan pembangunan, demikian kata Xi seperti dilaporkan Xinhua.

Lihat juga video 'China Dilanda Panas Ekstrem, Jalanan Sampai Terangkat':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam kunjungan ke Xinjiang, rekaman media pemerintah menunjukkan Xi berbicara kepada para siswa dan pejabat setempat, mendengarkan pertunjukan lagu dan tarian, dan menerima tepuk tangan meriah dari penduduk dengan pakaian tradisional.

Para aktivis hak asasi manusia telah menuduh otoritas China melakukan serangkaian pelanggaran di Xinjiang, termasuk penahanan massal, kerja paksa, sterilisasi wajib, dan penghancuran situs budaya dan agama Uighur.

Beijing dengan keras menolak klaim tersebut, dan menegaskan bahwa apa yang dituduh Barat sebagai kamp-kamp penahanan itu adalah fasilitas pelatihan kejuruan dan sukarela.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads