2 Hari Terdampar di Gurun, 44 Migran Afrika Barat Berhasil Diselamatkan

2 Hari Terdampar di Gurun, 44 Migran Afrika Barat Berhasil Diselamatkan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 15 Jul 2022 03:40 WIB
DUNHUANG , CHINA - APRIL 23:  Tourists rides on camels, walking on the desert on April 23, 2019 in Dunhuang, China. The Mingsha Shan desert (Mount Mingsha) is a part of the ancient silk road. Serving as an important platform for cultural exchange and economic cooperation among countries along the Belt and Road, Dunhuang City, which was a major stop on the ancient Silk Road. The 2nd
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Lintao Zhang)
Jakarta -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelamatkan 44 migran Afrika Barat yang berusaha mencapai Libya di gurun pasir di Niger utara. Para migran itu telah 2 hari terdampar di gurun itu.

Dilansir AFP, Jumat (15/7/2022), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB mengatakan 44 migran diselamatkan dua hari setelah kendaraan mereka mogok dan sopir mereka meninggalkan mereka.

Para migran yang diselamatkan terdiri dari 29 pria, 12 wanita dan tiga gadis muda. IOM mengatakan mereka ditemukan sekitar 20 kilometer dari kota Dirkou di timur laut Niger. Mereka dibawa ke pusat transit terdekat untuk pertolongan pertama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyelamatan ini beberapa hari setelah 10 migran ditemukan tewas di wilayah tersebut. Penemuan ini membuat Niamey meluncurkan penyelidikan penyebab kematian mereka.

Banyak migran Afrika Barat mencoba mencapai Libya dengan harapan bisa menyeberangi Laut Tengah menuju kehidupan yang lebih baik di Eropa.

ADVERTISEMENT

Dirkou adalah persimpangan jalan untuk penyelundupan migran. Daerah ini juga merupakan rumah bagi situs penambangan emas yang menarik orang Niger dan lainnya dari negara tetangga.

Mereka biasanya berduyun-duyun ke kota Agadez di Nigeria, di mana penyelundup menawarkan untuk membawa mereka ke perbatasan Libya.

Pihak berwenang di Agadez mengatakan sudah biasa kendaraan yang mengangkut migran mogok di padang pasir, atau bahkan penyelundup tersesat atau meninggalkan penumpang karena takut tertangkap.

Niamey mengadopsi undang-undang pada tahun 2015 untuk menjadikan penyelundupan migran sebagai kejahatan. Acanman hukuman bagi pelaku hingga 30 tahun penjara.

Tetapi sumber keamanan Nigeria mengatakan tindakan itu hanya mendorong penyelundup untuk menggunakan "rute baru yang lebih berbahaya".

Simak juga 'Mengenaskan! 20 Jasad Ditemukan Berserakan di Gurun Pasir Libya':

[Gambas:Video 20detik]



(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads