Tinggalkan Maladewa, Presiden Sri Lanka Menuju Singapura-Arab Saudi

Tinggalkan Maladewa, Presiden Sri Lanka Menuju Singapura-Arab Saudi

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 14 Jul 2022 16:55 WIB
FILE - In this Sunday, Nov. 17, 2019, file photo, Sri Lankan President-elect Gotabaya Rajapaksa waves to supporters as he leaves the election commission after the announcement of his victory in Colombo, Sri Lanka. Sri Lanka’s government in early September has proposed changes to the constitution to aggrandize powers of the president, that will allow him hold key ministries and appoint officials to key positions, powers that were taken away by  a reformist government elected in 2015. The draft of the 20th Amendment to the  constitution will allow Rajapaksa to appoint top  judges, police chief, members of the public service, elections, bribery and  human rights commissions at his discretion. (AP Photo/Eranga Jayawardena, File)
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (Foto: AP/Eranga Jayawardena)
Jakarta -

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dilaporkan telah meninggalkan Maladewa setelah melarikan diri dari negaranya sendiri di tengah krisis ekonomi.

Dilansir dari Associated Press, Kamis (14/7/2022), seorang pejabat pemerintah Maladewa mengatakan, Rajapaksa naik pesawat Saudi Airlines yang akan membawanya ke Singapura dan kemudian ke Jeddah, Arab Saudi. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini.

Menurut seorang pejabat bandara kepada AFP, Rajapaksa beserta istrinya, Ioma dan dua pengawal mereka dikawal ke pesawat tersebut, beberapa menit sebelum lepas landas dari bandara Internasional Velana di Male, ibu kota Maladewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Rajapaksa melarikan diri dari Sri Lanka pada Rabu (13/7) pagi waktu setempat ketika para pengunjuk rasa mengambil alih gedung-gedung pemerintah untuk menuntut dia mengundurkan diri.

Rajapaksa telah berjanji untuk mengundurkan diri pada Rabu malam waktu setempat. Namun hingga kini, parlemen Sri Lanka dilaporkan belum menerima surat pengunduran dirinya.

ADVERTISEMENT

Pemimpin Sri Lanka itu melarikan diri dari negaranya pada Rabu pagi waktu setempat setelah para pengunjuk rasa menyerbu kediaman resminya di Kolombo pada akhir pekan, seiring krisis ekonomi yang memburuk di negara Asia Selatan itu.

Sri Lanka telah mengumumkan keadaan darurat nasional pada hari Rabu (13/7). Hal ini diumumkan beberapa jam setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa meninggalkan negara itu. Keadaan darurat nasional itu akan diterapkan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Simak juga 'Perdana Menteri Sri Lanka Ditunjuk Jadi Penjabat Presiden Sementara':

[Gambas:Video 20detik]



Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe telah ditunjuk sebagai presiden sementara setelah Rajapaksa meninggalkan negeri itu. Dilansir dari kantor berita AFP, hal ini diumumkan ketua parlemen Sri Lanka, Mahinda Yapa Abeywardana pada Rabu (13/7) ketika ribuan pengunjuk rasa menuntut kedua orang itu mundur.

"Karena ketidakhadirannya di negara, Presiden Rajapaksa mengatakan kepada saya bahwa dia telah menunjuk perdana menteri untuk bertindak sebagai presiden sesuai dengan konstitusi," kata Mahinda Yapa Abeywardana dalam sebuah pernyataan singkat yang disiarkan televisi.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads