Meski berbahaya, kata Muhindo, pihaknya telah melakukan prosedur operasi terhadap rata-rata 15 pasien sehari, sejak Jumat (8/7) lalu.
Dia mengatakan rekan-rekannya telah melihat mayat-mayat yang terbakar dan membusuk di sepanjang jalan menuju kawasan Brooklyn. Mereka kemungkinan anggota geng yang tewas dalam bentrokan atau warga yang yang mencoba melarikan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini medan perang yang sebenarnya," kata Muhindo. "Tidak mungkin memperkirakan berapa banyak orang yang terbunuh," cetusnya.
Dipicu oleh kelambanan polisi, geng-geng menjadi semakin berani dalam beberapa pekan terakhir. Setidaknya 155 penculikan terjadi di bulan Juni, dibandingkan dengan 118 di bulan Mei, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Pusat Analisis dan Penelitian Hak Asasi Manusia yang dirilis Rabu (13/7).
Simak juga 'Saat Liput Demo Buruh, Seorang Jurnalis Tewas Tertembak di Haiti':
(ita/ita)