Mengerikan! 89 Orang Tewas dalam Kekerasan Geng di Haiti

Mengerikan! 89 Orang Tewas dalam Kekerasan Geng di Haiti

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 14 Jul 2022 14:30 WIB
Pom bensin di Haiti dipenuhi motor dan mobil milik warga yang kesulitan mendapatkan BBM. Diketahui, negara itu kini tengah kelimpungan menghadapi krisis BBM.
ilustrasi Haiti (Foto: AP Photo/Matias Delacroix)
Jakarta -

Mengerikan! Sedikitnya 89 orang tewas dalam kekerasan geng di Port-au-Prince, ibu kota Haiti dalam seminggu ini. Kekerasan ini terjadi di tengah melonjaknya harga-harga, kekurangan bahan bakar dan perang antar geng yang memperburuk situasi keamanan di Port-au-Prince.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (14/7/2022), sebuah kelompok hak asasi mengatakan hampir 90 orang tewas dalam sepekan ini.

Kerusuhan meletus pada 7 Juli lalu antara dua faksi yang bersaing di Cite Soleil, sebuah lingkungan miskin dan padat penduduk di Port-au-Prince.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika tembakan demi tembakan meletus di daerah kumuh tersebut selama hampir satu minggu, polisi Haiti yang kekurangan staf dan memiliki peralatan yang tidak memadai, tidak melakukan intervensi untuk menghentikan baku tembak itu. Sementara organisasi-organisasi kemanusiaan internasional terus berjuang untuk mengirimkan pasokan makanan penting dan memberikan perawatan medis kepada para korban.

Ribuan keluarga yang tinggal di daerah kumuh yang bermunculan di sini selama empat dekade terakhir tidak punya pilihan selain bersembunyi di dalam rumah mereka, tidak dapat mengambil makanan atau air -- dan, dengan banyak rumah yang terbuat dari lembaran logam, puluhan warga menjadi korban. untuk peluru nyasar.

ADVERTISEMENT

"Setidaknya 89 orang tewas dan 16 lainnya hilang dalam kekerasan pekan lalu," kata kelompok Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional dalam sebuah pernyataan. Disebutkan bahwa 74 orang lainnya menderita luka tembak atau pisau.

Mumuza Muhindo, kepala misi lokal Doctors Without Borders mendesak semua kombatan untuk mengizinkan petugas medis mengakses Brooklyn dengan aman, sebuah area di Cite Soleil yang paling terkena dampak kekerasan.

Meski berbahaya, kata Muhindo, pihaknya telah melakukan prosedur operasi terhadap rata-rata 15 pasien sehari, sejak Jumat (8/7) lalu.

Dia mengatakan rekan-rekannya telah melihat mayat-mayat yang terbakar dan membusuk di sepanjang jalan menuju kawasan Brooklyn. Mereka kemungkinan anggota geng yang tewas dalam bentrokan atau warga yang yang mencoba melarikan diri.

"Ini medan perang yang sebenarnya," kata Muhindo. "Tidak mungkin memperkirakan berapa banyak orang yang terbunuh," cetusnya.

Dipicu oleh kelambanan polisi, geng-geng menjadi semakin berani dalam beberapa pekan terakhir. Setidaknya 155 penculikan terjadi di bulan Juni, dibandingkan dengan 118 di bulan Mei, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Pusat Analisis dan Penelitian Hak Asasi Manusia yang dirilis Rabu (13/7).

Simak juga 'Saat Liput Demo Buruh, Seorang Jurnalis Tewas Tertembak di Haiti':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads