Separatis di Ukraina yang didukung Rusia meresmikan kedutaan mereka di Moskow, ibu kota Rusia pada hari Selasa (12/7) waktu setempat, seiring Rusia melanjutkan serangannya di Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengakui kemerdekaan wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri di Ukraina, hanya beberapa hari sebelum dia memerintahkan dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (13/7/2022), pada hari Selasa, Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang telah memproklamirkan kemerdekaannya, meresmikan "kedutaannya" di Moskow, berdekatan dengan misi diplomatik beberapa negara Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat tinggi Rusia dilaporkan tidak menghadiri seremoni tersebut di tengah kehadiran polisi yang jumlahnya ditambah.
Kepala kementerian luar negeri wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina tersebut, Natalya Nikanorova, mengatakan situasi di lapangan telah memburuk dalam beberapa hari terakhir, sehingga mereka memilih untuk mengadakan seremoni sederhana saja.
Para pejabat separatis Donetsk telah lama mengatakan mereka ingin wilayah mereka akhirnya bergabung dengan Rusia, tetapi Nikanorova mengatakan pada hari Selasa bahwa tujuan utamanya adalah "membebaskan republik tersebut."
"Setelah itu akan ada referendum," katanya kepada wartawan saat tampil bersama dengan "duta besar" DNR, Olga Makeyeva.
Pada akhir Juni lalu, sekutu Moskow, Suriah, juga mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis Ukraina tersebut. Ini menjadikan Suriah sebagai negara pertama selain Rusia yang melakukan hal tersebut.
Nikanorova mengatakan wilayah yang memisahkan diri itu sekarang sedang dalam pembicaraan dengan Korea Utara tentang kemungkinan pengakuan kemerdekaan.
Pembukaan kantor perwakilan separatis Ukraina ini terjadi pada hari ke-139 invasi Rusia di Ukraina.