Ukraina mengatakan bahwa pihaknya telah menyerang unit-unit militer Rusia dan sebuah gudang amunisi di wilayah Kherson, Ukraina selatan yang dikuasai pasukan Rusia.
Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (12/7/2022), pejabat-pejabat militer Ukraina yang bertanggung jawab atas wilayah selatan negara itu mengatakan, gempuran-gempuran yang dilancarkan pasukan Ukraina telah menewaskan 52 prajurit Rusia dan mengenai sebuah gudang dengan amunisi di kota Nova Kakhovka.
"Berkat unit artileri roket kami yang berhasil menjalankan misi tempur mereka, musuh telah kehilangan 52 tentara Rusia, howitzer Msta-B, tujuh kendaraan lapis baja dan lainnya, dan gudang amunisi di Nova Kakhovka," demikian dilaporkan media-media lokal Ukraina yang mengutip Komando Operasional Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, otoritas pendudukan Rusia di Kherson mengatakan bahwa sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan militer Ukraina di kota Nova Kakhovka pada Senin (11/7) waktu setempat.
"Sudah dipastikan ada tujuh orang tewas dan sekitar 60 orang terluka," demikian dilaporkan kantor berita Rusia, TASS, Selasa (12/7/2022) yang mengutip Vladimir Leontyev, kepala administrasi militer-sipil Distrik Kakhovka di wilayah Kherson.
"Masih banyak orang di bawah reruntuhan. Yang terluka dibawa ke rumah sakit, tetapi banyak orang terhalang di apartemen dan rumah mereka," tambah Leontyev seperti dilansir dari kantor berita Reuters, Selasa (12/7/2022).
Menurut TASS, selain merusak bangunan, serangan Ukraina itu juga menyebabkan ledakan di gudang pupuk di wilayah tersebut.
Simak Video 'Detik-detik Rudal Iskander Hantam Permukiman di Kharkiv':
Foto-foto yang diterbitkan oleh otoritas pendudukan menunjukkan beberapa bangunan hancur berkeping-keping.
"Puluhan rumah terkena ... orang-orang sedang dievakuasi dari puing-puing," kata Leontyev.
"Tidak ada sasaran militer di sini... gudang-gudang diserang, begitu juga toko-toko, apotek, pom bensin dan bahkan gereja," ujarnya.
Seorang wakil kepala otoritas pendudukan di Kherson, Ekaterina Gubareva, juga melaporkan tujuh orang tewas dan menuduh pasukan Ukraina menggunakan sistem peluncur roket HIMARS dari Amerika Serikat.