Bagaimana Nasib Tumpukan Uang Tunai di Kediaman Presiden Sri Lanka?

Bagaimana Nasib Tumpukan Uang Tunai di Kediaman Presiden Sri Lanka?

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 11 Jul 2022 16:13 WIB
Army officers stand guard as people throng President Gotabaya Rajapaksa’s official residence for the second day after it was stormed in Colombo, Sri Lanka, Monday, July 11, 2022. Sri Lanka is in a political vacuum for a second day Monday with opposition leaders yet to agree on who should replace its roundly rejected leaders, whose residences are occupied by protesters, angry over the countrys economic woes. (AP Photo/Rafiq Maqbool)
para demonstran memenuhi kediaman resmi presiden Sri Lanka (Foto: AP/Rafiq Maqbool)
Jakarta -

Uang tunai jutaan rupee ditemukan di kediaman resmi Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa saat diserbu para demonstran. Polisi mengatakan tumpukan uang tersebut akan diserahkan ke pengadilan pada Senin (11/7) waktu setempat.

Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (11/7/20220, para pengunjuk rasa menemukan 17,85 juta rupee (sekitar US$ 50.000) dalam bentuk uang kertas baru di kediaman resmi Rajapaksa. Uang tersebut oleh para demonstran diserahkan kepada polisi setelah penyerbuan istana presiden pada hari Sabtu (9/7). Rajapaksa telah kabur dari istana tersebut saat para demonstran datang menyerbu.

"Uang itu diambil alih oleh polisi dan akan diserahkan ke pengadilan hari ini," kata juru bicara kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber resmi mengatakan sebuah koper penuh dokumen juga ditinggalkan di rumah megah itu.

Rajapaksa tinggal di gedung berusia dua abad itu setelah dia terusir dari rumah pribadinya pada 31 Maret lalu, ketika para pengunjuk rasa mencoba menyerbunya.

ADVERTISEMENT

Sumber resmi mengatakan kepada AFP, dalam peristiwa Sabtu (9/7), pemimpin berusia 73 tahun itu melarikan diri melalui pintu belakang di bawah pengawalan personel Angkatan Laut dan dibawa pergi dengan perahu, menuju ke timur laut pulau itu.

Keberadaan persisnya tidak diketahui pada Senin pagi waktu setempat. Namun, Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengatakan Rajapaksa telah secara resmi memberitahunya tentang niatnya untuk mengundurkan diri.

Wickremesinghe yang berusia 73 tahun akan secara otomatis menjadi Plt Presiden jika Rajapaksa mengundurkan diri, tetapi dirinya sendiri telah mengumumkan kesediaannya untuk mundur jika konsensus tercapai untuk membentuk pemerintahan persatuan.

Simak juga video 'Massa Bakal Kuasai Istana sampai Presiden Sri Lanka Mundur':

[Gambas:Video 20detik]



Rajapaksa telah mengatakan kepada Ketua parlemen Mahinda Abeywardana bahwa dia akan mundur pada Rabu (13/7) untuk memungkinkan "transisi damai". Hal itu disampaikannya beberapa jam setelah dia terpaksa dikawal keluar dari kediaman resminya.

Sebelum penyerbuan pada hari Sabtu tersebut, para pengunjuk rasa telah berkemah di luar gedung Sekretariat Presiden selama lebih dari tiga bulan untuk menuntut pengunduran diri Rajapaksa karena krisis ekonomi parah yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara itu.

Rajapaksa dituduh salah mengelola ekonomi ke titik di mana negara itu kehabisan devisa untuk membiayai impor barang-barang penting, yang menyebabkan kesulitan parah bagi 22 juta penduduk.

Ribuan pria dan wanita pada hari Senin terus menduduki gedung-gedung negara yang telah mereka ambil alih pada akhir pekan, bersumpah untuk tetap bertahan sampai Rajapaksa lengser.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads