Roket Rusia Hantam Apartemen Ukraina, Penyelamat Cari Puluhan Orang

Roket Rusia Hantam Apartemen Ukraina, Penyelamat Cari Puluhan Orang

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 11 Jul 2022 12:50 WIB
Rescue workers evacuate a person from a building damaged by missile strike, amid Russias invasion of Ukraine, at a location given as Chasiv Yar, Ukraine, in this handout image released July 10, 2022. Donetsk region governor Pavlo Kyrylenko/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT.
gedung apartemen di Ukraina hancur akibat serangan roket (Foto: REUTERS/Gleb Garanich)
Jakarta -

Tim penyelamat melakukan pencarian di antara puing-puing sebuah gedung apartemen di Ukraina timur untuk mencari puluhan orang, termasuk seorang anak, yang dikhawatirkan terjebak setelah serangan roket Rusia menghantam gedung lima lantai tersebut. Sejauh ini, 15 orang dilaporkan tewas dalam serangan itu.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Senin (11/7/2022), kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Andriy Yermak, mengatakan serangan di kota Chasiv Yar di wilayah Donetsk tersebut adalah "serangan teroris berikutnya" dan Rusia harus ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme.

Tim penyelamat menggunakan derek untuk mengangkat lempengan beton dan menggunakan tangan mereka untuk menggali puing-puing pada hari Minggu (10/7) waktu setempat, sementara warga yang selamat dari serangan pada Sabtu (9/7) malam itu menceritakan kisah mereka lolos dari serangan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lari ke basement, ada tiga serangan, yang pertama di suatu tempat di dapur," kata seorang warga setempat yang menyebut namanya sebagai Ludmila.

"Yang kedua, saya bahkan tidak ingat, ada kilat, kami berlari menuju pintu masuk kedua dan kemudian langsung ke ruang bawah tanah. Kami duduk di sana sepanjang malam sampai pagi ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Korban selamat lainnya, yang menyebut namanya sebagai Venera, mengungkapkan keterkejutannya.

"Saya terlempar di kamar mandi, semuanya kacau, saya shock, semua berlumuran darah," katanya sambil menangis. "Pada saat saya meninggalkan kamar mandi, ruangan itu penuh dengan puing-puing, tiga lantai runtuh," tuturnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu, menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menyingkirkan kaum nasionalis.

Konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua itu telah menewaskan ribuan orang, dan menyebabkan lebih dari 5,5 juta orang Ukraina melarikan diri dari negara mereka.

Kampanye militer Rusia kini difokuskan di Ukraina selatan dan wilayah Donbas, Ukraina timur, yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk. Rusia ingin menyerahkan kendali jantung industri ini kepada separatis pro-Rusia yang telah mendeklarasikan kemerdekaan dari Ukraina.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads