Dua peristiwa penembakan bar di wilayah Afrika Selatan bikin geger. Sebanyak 19 orang tewas akibat penembakan brutal itu.
Penembakan itu terjadi pada Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7/2022). Seperti dikutip dari AFP, serangan itu terjadi di Kota Soweto Afrika Selatan, dekat Johannesburg.
Letnan polisi Elias Mawela mengatakan menerima laporan pada dini hari pukul 12.30 waktu setempat. Saat polisi tiba di lokasi kejadian, laporan yang diterima sebanyak 12 pengunjung bar tewas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun polisi memperbarui data korban tewas akibat penembakan di Soweto menjadi 14 orang.
Usai kejadian itu, polisi kembali menerima penyerangan serupa. Penembakan terjadi di sebuah bar di Pietermaritzburg.
Penembakan yang terjadi pukul 08.30 waktu setempat itu menyebabkan empat orang tewas.
"Delapan orang lainnya terluka," kata juru bicara polisi setempat Nqobile Gwala.
Dari data itu, total ada 18 orang korban tewas akibat dua insiden di lokasi berbeda itu. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penembakan tersebut.
Simak Video: Penembakan Brutal di Afrika Selatan, Belasan Orang Tewas!
Korban Tewas Jadi 19 Orang
Polisi kemudian mengupdate jumlah korban tewas akibat peristiwa penembakan di Afrika Selatan. Korban tewas akibat serangan di Soweto menjadi 15 orang.
Polisi menerangkan para korban tengah menikmati malam di bar tersebut. Tiba-tiba pelaku penyerangan berhenti di sebuat taksi minibus dan mulai memberondong tembakan.
Adapun penyerangan di Pietermaritzburg menyebabkan empat orang meninggal. Pelaku dilaporkan berjumlah dua orang.
"Tidak ada yang ditangkap. Mereka datang dan menembaki orang-orang yang sedang bersenang-senang," kata komandan kantor polisi Orlando, Nonhlanhla Kubheka.
Korban tewas disebutkan berusia 30 dan 45 tahun. Insiden penyerangan itu terjadi setelah kekerasan terburuk pecah dialami di Afrika Selatan sejak berakhirnya era apartheid tiga dekade lalu.
Sebagian besar kerusuhan terjadi di Johannesburg dan provinsi timur Kwazulu-Natal ketika orang Afrika Selatan memprotes hukuman dan penahanan mantan Presiden Jacob Zuma.
Zuma dijatuhi hukuman setelah menolak bersaksi atas tuduhan korupsi selama masa jabatannya 2009 hingga 2018.