Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov turut menghadiri pertemuan para Menlu G20 yang digelar di Bali, Indonesia, pekan ini. Pertemuan internasional itu dibayangi oleh ketegangan yang dipicu invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari lalu.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Kamis (7/7/2022), pertemuan Menlu G20 di Bali ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama antara Lavrov dengan sejumlah pengkritik terbesar Rusia sejak invasi dilancarkan ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai 'operasi militer khusus'.
Laporan kantor berita Rusia, TASS, menyebut Lavrov telah tiba di Bali dan berencana untuk bertemu dengan beberapa rekan G20 di sela-sela agenda utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun diketahui bahwa beberapa Menlu negara Barat, termasuk Menlu Jerman Annalena Baerbock dan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah mengesampingkan pertemuan langsung dengan Lavrov.
Berbicara sebelum tiba di Bali, Baerbock menegaskan Rusia tidak seharusnya diizinkan menggunakan pertemuan G20 sebagai platform mengingat perang yang dipicu Moskow di Ukraina. "Menjadi kepentingan kita semua untuk memastikan bahwa hukum internasional dihormati dan dipatuhi. Itu adalah pemahaman bersama," ucapnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyatakan dirinya tidak mengharapkan adanya pertemuan langsung antara Blinken dan Lavrov selama pertemuan Menlu G20 di Bali. Namun Price memperkirakan negara-negara anggota G20 akan berbicara menentang invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya dengan yakin tidak mengharapkan pertemuan apapun antara Menlu Blinken dan Menlu Lavrov," tegas Price seperti dilansir Reuters pada Rabu (5/7).
Tidak hanya tak akan bertemu Lavrov, laporan CNN yang mengutip seorang sumber pejabat AS juga menyebut Blinken berencana untuk menghindari muncul dalam foto grup resmi dengan Lavrov selama pertemuan Menlu G20 di Bali itu.
Simak juga 'Terima Undangan KTT G20 dari Jokowi, Presiden Putin Bakal Hadir?':
Namun, ditambahkan sumber pejabat AS itu bahwa Blinken akan membantah narasi palsu yang disampaikan Menlu Rusia soal perang Ukraina.
Selama berminggu-minggu, menurut sumber diplomat AS dan Eropa, pihak AS dan sekutunya dalam G7 -- semuanya tergabung dalam G20 juga -- telah membahas pendekatan terhadap kehadiran Lavrov dalam pertemuan di Bali. Banyak gagasan disampaikan, termasuk usulan Inggris untuk memboikot sepenuhnya pertemuan itu, namun pada akhirnya strategi itu tidak disepakati.
Menurut sumber pejabat AS yang dikutip CNN itu, Blinken -- sejauh ini -- tidak berencana untuk ikut serta dalam aksi walkout bersama sekutu-sekutu AS. Bagian dari perhitungan, sebut pejabat AS itu, adalah pemerintahan Presiden Joe Biden ingin menantang Rusia, bukan menyerahkan forum kepada mereka.
Bagian dari perhitungan lainnya adalah fakta bahwa AS tidak ingin mempermalukan Indonesia yang menjadi tuan rumah pertemuan Menlu G20 itu. Pejabat AS itu menyebutnya sebagai 'tindakan penyeimbangan yang halus'.
Disebutkan para diplomat asing bahwa AS ingin terlihat bertindak sebagai satu kesatuan dengan sekutu-sekutu G7, namun situasinya bisa berubah karena AS masih 'menyesuaikan' pendekatannya dan akan bereaksi berdasarkan apa yang terjadi dalam pertemuan nanti.
Pertemuan di Bali ini akan menjadi momen pertama bagi Blinken dan Lavrov berada dalam satu tempat yang sama sejak Rusia menginvasi Ukraina. Pendekatan yang diambil Blinken terhadap Lavrov, sebut CNN, bisa menjadi isyarat bagaimana Biden mungkin mendekati Presiden Vladimir Putin akhir tahun ini jika keduanya sama-sama hadir secara langsung dalam pertemuan puncak atau KTT G20 yang juga digelar di Bali.