Pasukan Rusia menggempur kota Sloviansk di Ukraina bagian timur. Otoritas Ukraina mengungkapkan sebanyak 2 orang tewas dan 7 warga lainnya terluka akibat serangan itu.
"Sloviansk! Penembakan besar-besaran di kota. Pusat kota, utara. Semua orang, berlindung," tulis Wali Kota Vadim Lyakh di Facebook seperti dilansir AFP, Selasa (5/7/2022).
Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk, yang mencakup Sloviansk, mengatakan di Telegram bahwa dua orang telah tewas dan tujuh lainnya terluka. Menurut wali kota penembakan menargetkan pasar di kota itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wartawan AFP di kota itu selama pemboman melihat roket menghantam pasar yang mengakibatkan kebakaran. Petugas pemadam kebakaran bergegas memadamkan api, sementara tiga peluru lainnya menghantam jalan-jalan di sekitar.
"Sekali lagi Rusia dengan sengaja menargetkan tempat-tempat di mana warga sipil berkumpul. Ini murni terorisme dan sederhana," kata Kyrylenko di Telegram, dia juga mendesak penduduk setempat untuk mengungsi.
Seorang pedagang, Ruslan, hampir tidak bisa menahan air mata ketika dia merenungkan rumahnya yang terbakar sekitar dua jam setelah penyerangan.
Dia menuduh pasukan Rusia melakukan 'genosida'. Dia juga mengatakan serangan itu dirancang untuk 'membuat orang takut sehingga mereka melarikan diri' dari kota.
Serangan-serangan Rusia sebelumnya pada Minggu (3/7) menewaskan sedikitnya enam orang dan 19 lainnya luka-luka di kota dengan populasi sebelum perang sekitar 100.000 itu.
Sloviansk sempat berada di bawah kendali pasukan separatis pro-Moskow pada tahun 2014 sebelum otoritas Ukraina mendapatkan kembali kendali.
Pihak berwenang Ukraina pada beberapa kesempatan mendesak penduduk untuk meninggalkan wilayah itu setelah Rusia merebut Severodonetsk dan Lysychansk di wilayah tetangga Lugansk. Sloviansk dan ibu kota administrasi regional Kramatorsk, yang tetap berada di bawah kendali Ukraina, berada di depan garis tembak pasukan Rusia.
(lir/jbr)