Norwegia mengumumkan rencana bantuan sebesar 1 miliar Euro (Rp 15,6 triliun) untuk Ukraina. Paket bantuan itu tidak hanya berupa bantuan kemanusiaan, tapi juga mencakup bantuan persenjataan untuk Ukraina yang terus diinvasi Rusia secara militer.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (2/7/2022), paket bantuan itu diumumkan oleh Perdana Menteri (PM) Norwegia Jonas Gahr Stoere saat berkunjung ke Ukraina pada Jumat (1/7) waktu setempat. Dalam konferensi pers di Kiev bersama Presiden Volodymyr Zelensky, Stoere menegaskan Norwegia ingin menyampaikan solidaritas bagi perjuangan Ukraina dalam bertahan hidup.
"Saya ada di sini untuk mengatakan bahwa perjuangan Ukraina tidak hanya untuk Ukraina. Ini tentang sejumlah prinsip mendasar dunia yang kita tawarkan kepada anak-anak kita. Ini tentang keamanan di Eropa, ini tentang nasib tetangga Anda," ujar Stoere.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan menjanjikan 1 miliar Euro untuk mendukung negara Anda dan rakyat Anda untuk sisa tahun 2022 dan untuk tahun 2023. Perang ini merupakan pelanggaran hukum internasional. ... Anda memiliki hak untuk mempertahankan diri dan kami memiliki hak untuk membantu Anda mempertahankan diri Anda," cetusnya.
Disebutkan juga bahwa bantuan dari Norwegia untuk Ukraina itu akan diberikan secara bertahap dalam waktu dua tahun. "Untuk bantuan kemanusiaan, rekonstruksi negara, persenjataan dan dukungan operasional untuk otoritas (Ukraina)," demikian pernyataan pemerintah Norwegia secara terpisah.
"Kami berdiri bersama perjuangan rakyat Ukraina untuk kebebasan. Mereka berjuang untuk negara mereka, tapi juga untuk nilai-nilai demokratik kita," imbuh pernyataan itu.
Simak Video 'Bertukar Pikiran Antara Jokowi-MBZ soal Situasi di Ukraina':
Pengumuman terbaru ini menjadi tambahan dari bantuan yang sebelumnya diumumkan Norwegia.
Stoere mengunjungi langsung Kiev dan Yahidne, sebuah desa Ukraina yang hancur akibat perang. Menurut kantor berita Norwegia, NTB, Stoere menggambarkan situasi di Yahidne sebagai 'sekilas neraka di Bumi'.
Pada Rabu (29/6) waktu setempat, otoritas Norwegia mengumumkan rencana pengiriman tiga sistem roket multiple-launch ke Ukraina -- senjata yang sangat ingin didapatkan oleh Ukraina saat pasukan militernya berupaya mempertahankan wilayah Donbas yang hendak direbut pasukan Rusia.