Thailand mengerahkan sejumlah jet tempurnya setelah mendeteksi sebuah pesawat militer Myanmar yang menyusup ke wilayah udaranya. Thailand juga memerintahkan atase pertahanannya untuk merilis peringatan kepada pemerintah junta Myanmar terkait insiden itu.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (1/7/2022), juru bicara Angkatan Udara Thailand, Wakil Marsekal Udara Prapat Sonjaidee, menuturkan dua jet tempur F-16 milik Thailand dikerahkan ketika radar mendeteksi keberadaan sebuah pesawat asing di dalam wilayah udara Thailand dekat perbatasan Myanmar.
Insiden ini dilaporkan terjadi pada Kamis (30/6) pagi waktu setempat menjelang siang hari. Disebutkan bahwa pesawat militer Myanmar itu kedapatan melanggar wilayah udara Thailand saat melakukan operasi tempur terhadap kelompok etnis bersenjata setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebuah pesawat dari sisi yang tidak diketahui telah melanggar perbatasan di atas wilayah distrik Phop Phra di Provinsi Tak, saat menyerang kelompok etnis bersenjata di sepanjang perbatasan," tutur Prapat dalam pernyataannya.
Belum ada tanggapan resmi dari junta militer Myanmar terkait insiden yang dilaporkan Thailand ini.
Militer Myanmar diketahui semakin meningkatkan operasi terhadap kelompok etnis minoritas bersenjata sejak melancarkan kudeta terhadap pemimpin sipil negara itu, Aung San Suu Kyi, tahun lalu. Militer Myanmar juga tengah menghadapi perlawanan dari banyak kelompok, mulai dari musuh lama hingga kelompok milisi baru.
Para aktivis dan kelompok bantuan kemanusiaan mengecam junta Myanmar yang melancarkan serangan artileri dan serangan udara di area-area sipil. Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), pekan ini, memperkirakan nyaris 760.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat konflik di Myanmar sejak kudeta.
Simak juga 'Aung San Suu Kyi Divonis 4 Tahun Penjara':