4 Hal Bikin Bergidik Usai Mal di Ukraina Dihantam Rudal

4 Hal Bikin Bergidik Usai Mal di Ukraina Dihantam Rudal

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 30 Jun 2022 00:35 WIB
Rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina, pada Selasa (28/6). Pusat perbelanjaan itu pun hancur akibat hantaman rudal tersebut.
Rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina, pada Selasa (28/6). (Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky)
Jakarta -

Serangan rudal Rusia ke mal di Kremenchuk, Ukraina menyebabkan belasan orang tewas dan puluhan warga terluka. Serangan rudal Rusia menghantam mal itu terekam CCTV.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunjukkan bukti Rusia sengaja menyerang mal di Kremenchuk. Zelensky menyebut Rusia menerima koordina yang tepat untuk melepaskan serangan rudal.

"Mereka ingin membunuh sebanyak mungkin orang di kota yang damai di pusat perbelanjaan," Zelensky, dalam pernyataanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Selasa (28/6), militer Rusia mengklaim telah menggempur depot senjata terdekat yang ledakannya memicu kobaran api di mal tersebut, yang menurut Moskow 'tidak beroperasi' pada saat itu.

Namun, penduduk setempat membantah klaim Rusia tersebut, dengan mengatakan kepada AFP bahwa mereka tahu tidak ada depot senjata di daerah itu.

ADVERTISEMENT

Korban Tewas Jadi 18 Orang

Zelensky meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengunjungi lokasi serangan rudal Rusia di sebuah pusat perbelanjaan di kota Kremenchuk. Korban jiwa akibat serangan itu telah bertambah menjadi 18 orang.

Dia juga meminta anggota Dewan - termasuk Rusia - untuk mengheningkan cipta selama satu menit bagi mereka yang telah tewas dalam perang di Ukraina.

Menurut pihak berwenang, selain 18 orang yang dipastikan tewas, puluhan orang lainnya terluka dan banyak yang masih hilang.

"Saya menyarankan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengirim perwakilan khusus, atau Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa ... sehingga PBB dapat secara mandiri menemukan informasi dan melihat bahwa ini memang serangan rudal Rusia," kata Zelensky tentang serangan rudal yang terjadi pada Senin (27/6) itu, seperti dilansir dari AFP, Rabu (29/6/2022).

59 Orang Luka-36 Hilang

Dinas urusan darurat Ukraina sebelumnya melaporkan sedikitnya 16 orang tewas dan 59 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal Rusia yang menghantam mal di Kremenchuk pada Senin (27/6) waktu setempat itu. Namun per hari ini, korban tewas bertambah menjadi 18 orang.

Sementara itu, otoritas Ukraina menyebut sekitar 36 orang masih hilang usai serangan rudal tersebut. Zelensky mengatakan Rusia telah dengan sengaja membunuh warga sipil ketika menggempur mal di Kremenchuk.

"Rudal Rusia mengenai lokasi ini dengan tepat. Dengan sengaja ... Jelas bahwa pembunuh Rusia menerima koordinat yang tepat itu," kata Zelensky dalam pidato video seperti diberitakan kantor berita Reuters dan Channel News Asia, Rabu (29/6/2022).

Simak Video 'Rekaman CCTV saat Roket Rusia Hantam Mal di Kremenchuk Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Rudal Picu Kebakaran

Serangan rudal tersebut memicu kebakaran di dalam pusat perbelanjaan yang ramai di Kremenchuk. Salah satu korban selamat yang kini dirawat di rumah sakit menyebut situasinya bak 'neraka'.

Di bangsal perawatan intensif salah satu rumah sakit Ukraina, lima pasien dirawat dalam satu ruangan dengan luka-luka mereka dibalut perban. Salah satunya Ludmyla Mykhailets (43) yang menuturkan dirinya sedang berbelanja di toko elektronik dengan suaminya, Mykola, saat ledakan kuat melemparkan dirinya ke udara.

"Saya terlempar dengan bagian kepala terlebih dulu dan serpihan menghantam tubuh saya. Seluruh tempat itu ambruk. Kemudian saya mendarat di lantai dan saya tidak tahu apakah saya sadarkan diri atau tidak sadarkan diri," tutur Mykhailets yang mengalami patah lengan dan cedera pada kepalanya.

"Itu neraka," timpal Mykola (45) yang kepalanya masih berdarah meski telah dibalut perban.

1.000 Orang di Dalam Mal Saat Diserang Rudal

Rusia menyebut mal yang dilanda kebakaran itu 'tidak berfungsi', padahal Zelensky menyebut hingga 1.000 orang ada di dalam mal saat serangan rudal terjadi. Zelensky mengutuk serangan rudal Rusia sebagai 'aksi teroris paling berani'.

Zelensky mengutuk serangan rudal Rusia sebagai 'aksi teroris paling berani'. Dia juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengunjungi langsung lokasi serangan.

"Saya menyarankan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengirim perwakilan khusus, atau Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa ... sehingga PBB dapat secara mandiri menemukan informasi dan melihat bahwa ini memang serangan rudal Rusia," kata Zelensky.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads